Porsi SBI Asing Tinggal Rp 33 Triliun



JAKARTA. Upaya Bank Indonesia mengusir secara halus para investor asing dari instrumen moneter Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan perilisan berbagai macam kebijakan baru bulan lalu, mulai menampakkan hasil. Dalam data terbaru kondisi moneter dan perbankan yang dirilis BI hari ini, terjadi penurunan porsi kepemilikan asing di instrumen moneter tersebut sampai pekan pertama Juli 2010. Yaitu, tinggal Rp 33 triliun atau 13,94% dari total outstanding SBI sebesar Rp 236 triliun.

"Sebelumnya, posisi kepemilikan asing di SBI mencapai 15,09% dari total SBI," ungkap Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah, Selasa (13/7). Para pemodal asing tersebut diindikasikan telah banyak menggeser penempatan uangnya di instrumen portofolio lain seperti Surat Utang Negara dan saham.

"Buktinya, capital in flow ke SUN naik menjadi Rp 2,3 triliun dan ke saham sebesar Rp 1,2 triliun. Ini memperlihatkan peningkatan minat ke dua instrumen tersebut di mana investor asing melakukan shifting dari SBI yang jatuh tempo ke SUN dan saham," jelas Difi. Seperti kita ketahui, pertengahan Juni lalu BI merilis paket kebijakan yang ditujukan agar pasar keuangan bisa lebih dalam, dan stabilitas moneter bisa dijaga lebih ketat. Salah satunya adalah kebijakan one month holding period atau kewajiban kepemilikan SBI selama satu bulan.


Lalu, penghapusan SBI tenor 1 bulan diganti dengan term deposit yang tidak bisa diperjualbelikan di pasar sekunder

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa