KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menekan sejumlah emiten, terutama perusahaan yang memiliki komponen impor dan utang dolar dengan porsi yang besar. Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, beberapa perusahaan yang terdampak pelemahan nilai tukar rupiah meliputi PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Modernland Realty Tbk (MDLN). Ia bilang, perusahaan-perusahaan tersebut mendapat risiko lebih tinggi terhadap kenaikan tingkat utang dan biaya lantaran memiliki porsi utang dalam mata uang dolar yang cukup besar. Dalam catatan Kontan, BHIT dan GJTL memiliki porsi utang dalam mata uang dolar AS sebesar 90%.
Porsi utang dolar besar, kinerja sejumlah emiten dibayangi fluktuasi rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menekan sejumlah emiten, terutama perusahaan yang memiliki komponen impor dan utang dolar dengan porsi yang besar. Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, beberapa perusahaan yang terdampak pelemahan nilai tukar rupiah meliputi PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Modernland Realty Tbk (MDLN). Ia bilang, perusahaan-perusahaan tersebut mendapat risiko lebih tinggi terhadap kenaikan tingkat utang dan biaya lantaran memiliki porsi utang dalam mata uang dolar yang cukup besar. Dalam catatan Kontan, BHIT dan GJTL memiliki porsi utang dalam mata uang dolar AS sebesar 90%.