Porsi utang dollar capai 75%, BSDE santai



KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Meski memiliki utang yang mayoritas dalam dollar Amerika Serikat (AS), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) optimistis hal tersebut tidak akan membebani perusahaan. Ada lima seri surat utang yang diterbitkan BSDE dalam mata uang dollar Amerika Serikat. Jumlah itu meliputi 75% dari total tujuh surat utang BSDE.

Head of Investor Relations BSDE Christy Grassela mengungkapkan perusahaan optimis dan siap untuk melunasi utang-utang obligasi tersebut saat jatuh tempo. Terdekat, BSDE harus melunasi utang obligasi senilai US$ 225 juta pada bulan April tahun depan. Utang seri senior notes Global Prime Capital (GPC) I itu memiliki suku bunga tetap sebesar 6,75%.

Utang lain misalnya dapat dilihat dengan terbitnya Senior Notes GPC II pada tanggal 18 Oktober 2016. Utang ini senilai US$ 200 juta dengan bunga tetap 5,5% per tahun.


Setelah itu pada tanggal 17 Mei 2017, perusahaan properti Sinarmas Group itu kembali menerbitkan senior notes dengan nilai nominal sebesar US$ 70 juta. Surat utang ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Oktober 2023 dengan suku bunga sebesar 5,5%.

Lalu pada tahun 2018 lalu berturut-turut BSDE menerbitkan dua surat utang dengan total nilai US$ 300 juta. Pada tanggal 26 April 2018, BSDE merilis obligasi senior notes GPC IV dengan nilai US$ 250 juta dengan bunga 7,25% dan senior notes GPC V dengan nilai US$ 50 juta dengan bunga yang sama. Kedua surat utang ini akan jatuh tempo pada April 2021.

Sehingga bila ditotal, jumlah utang BSDE berdenominasi dollar AS mencapai US$ 795 juta. Dengan menggunakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat ketika berita ini ditulis, maka jumlah tersebut setara dengan Rp 11,49 triliun. “Asumsinya kami menerbitkan surat utang, berarti kami tentu bisa bayar dong,” kata Christy kepada Kontan.co.id, Kamis (23/5).

Christy mengatakan bahwa BSDE akan mengandalkan beberapa sumber seperti revenue perusahaan, kas, hingga memanfaatkan fasilitas pinjaman perbankan. “Karena kan itu masih sangat lama. Obligasi yang terdekat saja masih satu setengah tahun lagi. Jadi kami siap tebus itu,” kata dia.

Christy juga mengatakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat saat ini masih relatif aman. “Kami cukup senang dengan usaha pemerintah untuk menjaga rupiah stabil di level 14.400 sampai 14.500,” kata Christy.

Dia menambahkan. kecil kemungkinan pihaknya akan menerbitkan surat utang lagi. Paling tidak dalam jangka waktu setahun ini. “Apalagi yang dengan dollar Amerika Serikat ya. Akan kami kurangi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati