Portofolio asuransi syariah bergeser ke saham



JAKARTA. Portofolio asuransi syariah bergeser dalam kurun waktu setahun terakhir. Optimisme terhadap laju indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi salah satu pertimbangan penempatan yang lebih besar pada instrumen saham.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2016, portofolio investasi asuransi syariah mengalami perombakan cukup signifikan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penempatan pada instrumen saham syariah naik dari 27,17% di tahun lalu menjadi 42,2% di tahun ini.

Selain itu, alokasi pada surat berharga negara (SBN) syariah juga naik dari 6,6% menjadi 8,02%. Sementara yang mengalami penurunan pada instrumen deposito dari 41% tahun lalu menjadi 35,5% dari total investasi. Demikian pula penempatan investasi pada reksadana syariah merosot dari 19,8% tahun lalu menjadi 9,2% dari total investasi. Porsi sukuk juga turun tipis dari 4,7% menjadi 4,4%.


Adapun portofolio lainnya tersebar pada instrumen emas murni, penyertaan langsung, bangunan (properti) dan investasi lainnya. Wakil Bendahara Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Yasir menjelaskan, pergerakan IHSG cukup positif belakangan ini. "Kami optimistis IHSG akan melanjutkan kinerja positif hingga akhir tahun," ujar Yasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini