JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mendulang keuntungan dengan masifnya pembangunan infrastruktur. Saat ini, porsi pembiayaan infrastruktur terbesar masih di sektor telekomunikasi.

Ari Soerono, Presiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mengatakan, portofolio pembiayaan IIF masih di dominasi oleh proyek telekomunikasi dan energi. Masing-masing porsi proyek tersebut sebesar 30%. Sisanya merupakan pembiayaan proyek jalan tol dan pelabuhan udara (airport).

“Sejauh ini, kami telah menandatangani komitmen pembiayaan untuk proyek pembangkit listrik di Batam sebesar 70 megawatt,” terang Ari kepada KONTAN, Jumat (3/6).

Tugu Insurance Sabet Penghargaan The Best Emission Reduction Transparency Award 2025

Pembiayaan lainnya, lanjut Ari, digelontorkan untuk perusahaan yang mengembangkan energi baru terbarukan (renewable energy) senilai Rp 300 miliar. Selain itu, ada juga pembiayaan pembangkit listrik tenaga surya di Gorontalo sebesar 2 megawatt. Proyek pembangkit listrik lainnya yaitu mini hidro di Sumatera Barat sebesar 20 megawatt.

Untuk memuluskan pembiayaan infrastruktur, IIF membutuhkan dukungan pendanaan yang solid. Saat ini, pihaknya mengelola dana sebesar US$ 1 miliar untuk kembali diinvestasikan kepada proyek infrastruktur Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News