Pos Indonesia Bakal Genjot Kinerja 5 Portofolio Bisnis Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pos Indonesia melalui merek dagang mereka yang baru POSIND Logistik Indonesia (POSIND) atau kepanjangan dari PosIndonesia Integrated National Distribution tahun ini akan memaksimalkan lima portofolio bisnis yang telah dimiliki. 

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan 5 portofolio yang dimiliki PT Pos saat ini adalah logistics service, kurir servis, financial service non-inclusion, properti servis, serta layanan lain-lain.

“Kita sekarang ada 5 portofolio, Yang pertama logistics service lalu yang kedua ada kurir servis. Logistik agak beda dengan kurir, karena ada warehousing, transportation, bongkar muat, supply chain. Kalo kurir fokusnya yang pengiriman parcel atau dokumen,” ungkap Faizal dalam acara POSIND Day yang dilaksanakan di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Rabu (07/02). 


Baca Juga: Sambut Imlek, PT Pos Indonesia Luncurkan Prangko Seri Tahun Naga

Faizal menambahkan, portofolio ke-3 PT Pos yaitu financial service non-inclusion berhubungan dengan servis pembayaran, cicilan, transfer, hingga remitens.

“Yang ke-4 adalah properti servis. Kita punya lebih dari 3.000 properti, yang siap dikerjasamakan dengan berbagai pihak,” ungkap dia. 

Faizal mengatakan bahwa sekarang properti yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia sekarang tidak lagi eksklusif untuk mendukung layanan pos semata namun juga bisa diubah menjadi mall, hotel, kos-kosan, game senter hingga coworking space.

“Portofolio lainnya itu layanan lain-lain. Ada flip manajemen, kemudian ada bisnis proses outsourcing dan kami juga punya Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI),” tambahnya. 

Ia mengatakan memasuki tahun 2024, 5 portofolio ini akan kembali ditingkatkan namun khusus portofolio logistik akan diberikan perhatian lebih mengingat market size-nya yang besar. 

“Betul, tapi khususnya ke logistik ya (peningkatan). Karena market size-nya besarnya besar sekali, setahun itu hampir Rp 4.000 triliun. Sehingga semua truk yang ada di jalan, kapal di pelabuhan, itu semua bagian dari logistik services,” jelasnya.

Meski begitu, Faizal mengatakan pemerintah Indonesia masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) terkait biaya logistik di dalam negeri. 

Baca Juga: PT Pos Indonesia Berupaya Dongkrak Market Share pada Tahun Ini

“Dan itu adalah salah satu persoalan pemerintah Indonesia untuk menekan ongkos logistik nasional. Kalau ongkos logistik turun, UMKM bisa lebih kompetitif dan bersaing dengan produk-produk ekspor,” katanya. 

Sebagai tambahan informasi, penyelenggaraan Pos dan industri pos merupakan industri jasa yang memberikan sumbangsih cukup besar bagi perekonomian nasional, tercatat kontribusi sub sektor Pos dan jasa kurir mencapai 0,8-0,9 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Layanan Pos selain untuk kebutuhan komersial juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara inklusif melalui penyediaan Layanan Pos Universal. Layanan Pos Universal atau LPU merupakan layanan yang menjadi kewajiban pemerintah sebagai public service obligation (PSO) yang pelaksanaannya ditugaskan kepada PT. Pos Indonesia (Persero).

Selain sebagai Penyelenggara Layanan Pos Universal, PT. Pos Indonesia juga telah memiliki kualifikasi dan telah memenuhi syarat sebagai Penyelenggara Layanan Pos Dinas Lainnya Pos Dinas Lainnya merupakan layanan pos dan logistik yang dikhususkan untuk keperluan pengiriman barang-barang atau logistik pemerintahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .