JAKARTA. Seiring transformasi bisnisnya, PT Pos Indonesia (Persero) optimistis bisa meraih kinerja lebih kinclong tahun ini. Perusahaan pelat merah ini mematok pendapatan sekitar Rp 4,3 triliun, lebih besar 26,5% dari proyeksi pendapatan tahun lalu, sejumlah Rp 3,4 triliun. Dengan begitu, laba bersih alias keuntungan yang dibidik Pos Indonesia mencapai Rp 300 miliar tahun ini.Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana memaparkan, PT Pos sedang bertransformasi dari perusahaan surat menyurat (postal company) menjadi network company. “Kami memanfaatkan jaringan yang ada sampai ke pelosok tanah air. Ini demi meningkatkan kinerja perusahaan,” ujarnya, Kamis (17/1).Ketut bilang, sepanjang tahun lalu, Pos melakukan pembenahan infrastruktur, mulai dari kendaraan, perkantoran, sistem dan jaringan IT, untuk meningkatkan efisiensi. Sedangkan tahun ini, perusahaannya akan memberikan nilai tambah atau value added untuk bisnis yang dimiliki, yaitu surat dan paket, jasa keuangan, logistik. Selain juga mengembangkan dua bisnis barunya, ritel dan properti.Dia mencontohkan, untuk mendongkrak bisnis logistik, Pos bakal membentuk usaha patungan dengan perusahaan logistik swasta. "Sudah ada beberapa yang kami incar. Yang jelas, perusahaan itu harus expert, punya market, dan produknya sesuai dengan bisnis logistik kami,” paparnya. Asal tahu saja, selama lima tahun terakhir, kontribusi bisnis logistik masih kecil, namun terus tumbuh. Tahun lalu kontribusinya Rp 60 miliar. Tahun ini ditargetkan bisa Rp 300 miliar-Rp 500 miliar.Bikin 400 PostshopAdapun, untuk lini bisnis baru, properti, Pos akan membangun dua hotel berbintang tiga di Bandung. pada tahun ini. Lokasinya di Jalan Pahlawan dan Jalan Ciampelas. Saat ini, perusahaan masih mengurus izin penggunan lahan. Targetnya, awal tahun ini sudah mulai groundbreaking.“Kami ingin memanfaatkan lahan kosong yang kami miliki, sehingga bisa memberikan pemasukan bagi perusahaan,” ungkap Ketut. Pos sudah menyiapkan dana sejumlah Rp 110 miliar untuk mendirikan dua hotel itu. Untuk pendanaan, perusahaan merogoh kocek sendiri sebanyak 40%. Sisanya, sebanyak 60% dari perbankan.Rencananya, setiap hotel dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi (m²)-3.000 m². Masing-masing hotel bakal terdiri dari 100 kamar. Untuk tahun pertama, Pos Indonesia menargetkan tingkat okupansi hotel mencapai 20%-35% dari total kamar.Selain itu, Pos Indonesia juga bakal fokus menggarap sektor ritel, baik penjualan langsung melalui Postshop maupun penjualan online melalui plasapos.com. Untuk menjalankan gerai Postshop, Pos menggandeng peritel seperti PT Indomarco Prismatama dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Sampai akhir tahun lalu, sudah dibuka 15 gerai Postshop di wilayah Jabodetabek dan Serang. Tahun ini, perusahaan berambisi menambah gerai Postshop hingga mencapai 400 gerai. Salah satu lokasi yang dibidik di Sumatera Selatan. “Satu gerai Postshop bisa mendatangkan tambahan pendapatan Rp 250 juta per tahun,” ungkap Ketut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pos Indonesia incar laba Rp 300 miliar di 2013
JAKARTA. Seiring transformasi bisnisnya, PT Pos Indonesia (Persero) optimistis bisa meraih kinerja lebih kinclong tahun ini. Perusahaan pelat merah ini mematok pendapatan sekitar Rp 4,3 triliun, lebih besar 26,5% dari proyeksi pendapatan tahun lalu, sejumlah Rp 3,4 triliun. Dengan begitu, laba bersih alias keuntungan yang dibidik Pos Indonesia mencapai Rp 300 miliar tahun ini.Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana memaparkan, PT Pos sedang bertransformasi dari perusahaan surat menyurat (postal company) menjadi network company. “Kami memanfaatkan jaringan yang ada sampai ke pelosok tanah air. Ini demi meningkatkan kinerja perusahaan,” ujarnya, Kamis (17/1).Ketut bilang, sepanjang tahun lalu, Pos melakukan pembenahan infrastruktur, mulai dari kendaraan, perkantoran, sistem dan jaringan IT, untuk meningkatkan efisiensi. Sedangkan tahun ini, perusahaannya akan memberikan nilai tambah atau value added untuk bisnis yang dimiliki, yaitu surat dan paket, jasa keuangan, logistik. Selain juga mengembangkan dua bisnis barunya, ritel dan properti.Dia mencontohkan, untuk mendongkrak bisnis logistik, Pos bakal membentuk usaha patungan dengan perusahaan logistik swasta. "Sudah ada beberapa yang kami incar. Yang jelas, perusahaan itu harus expert, punya market, dan produknya sesuai dengan bisnis logistik kami,” paparnya. Asal tahu saja, selama lima tahun terakhir, kontribusi bisnis logistik masih kecil, namun terus tumbuh. Tahun lalu kontribusinya Rp 60 miliar. Tahun ini ditargetkan bisa Rp 300 miliar-Rp 500 miliar.Bikin 400 PostshopAdapun, untuk lini bisnis baru, properti, Pos akan membangun dua hotel berbintang tiga di Bandung. pada tahun ini. Lokasinya di Jalan Pahlawan dan Jalan Ciampelas. Saat ini, perusahaan masih mengurus izin penggunan lahan. Targetnya, awal tahun ini sudah mulai groundbreaking.“Kami ingin memanfaatkan lahan kosong yang kami miliki, sehingga bisa memberikan pemasukan bagi perusahaan,” ungkap Ketut. Pos sudah menyiapkan dana sejumlah Rp 110 miliar untuk mendirikan dua hotel itu. Untuk pendanaan, perusahaan merogoh kocek sendiri sebanyak 40%. Sisanya, sebanyak 60% dari perbankan.Rencananya, setiap hotel dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi (m²)-3.000 m². Masing-masing hotel bakal terdiri dari 100 kamar. Untuk tahun pertama, Pos Indonesia menargetkan tingkat okupansi hotel mencapai 20%-35% dari total kamar.Selain itu, Pos Indonesia juga bakal fokus menggarap sektor ritel, baik penjualan langsung melalui Postshop maupun penjualan online melalui plasapos.com. Untuk menjalankan gerai Postshop, Pos menggandeng peritel seperti PT Indomarco Prismatama dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Sampai akhir tahun lalu, sudah dibuka 15 gerai Postshop di wilayah Jabodetabek dan Serang. Tahun ini, perusahaan berambisi menambah gerai Postshop hingga mencapai 400 gerai. Salah satu lokasi yang dibidik di Sumatera Selatan. “Satu gerai Postshop bisa mendatangkan tambahan pendapatan Rp 250 juta per tahun,” ungkap Ketut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News