JAKARTA. Jelang Lebaran nanti menjadi angin segar bagi kelangsungan bisnis PT Pos Indonesia. Perusahaan plat merah ini berharap bisa menjaring pendapatan lebih banyak di momen spesial ini. Inilah harapan dari Budi Setiawan, Direktur Utama PT Pos Indonesia. "Kalau Lebaran kami biasanya mengalami peningkatan bisnis dari pengiriman barang dan remitansi (pengiriman uang)," kata Budi ke KONTAN, Jumat (4/7) kemaren. Ia memperkirakan jasa pengiriman barang akan melonjak sekitar 20% sampai 30% lebih tinggi dari bulan-bulan biasanya. Jika biasanya setiap bulan lini bisnis tersebut hanya bisa menyumbang pemasukan Rp 60 miliar per bulan maka dengan datangnya periode lebaran, kontribusinya bisa membengkak menjadi Rp 75 miliar per bulan. Menurut Budi peningkatan jumlah pengiriman barang ini akan terjadi di Jawa dan luar Jawa. Di Jawa, pengiriman barang akan banyak terjadi di sekitar Jakarta, Bekasi dan Depok. Sedangkan di luar Jawa kenaikan diperkirakan terjadi di Batam serta Balikpapan. Budi meyakini target tersebut bisa tercapai, karena sejak awal tahun ini jasa pengiriman barang memang sudah menunjukkan gejala peningkatan bisnis. Tanpa membeberkan angka pasti, sepanjang Januari 2014 hingga Mei 2014, lini bisnis tersebut sudah terdongkrak 35% dari perolehan periode serupa 2013. "Sepanjang 2014 ini, kami harapkan kontribusi pengiriman barang bisa mencapai Rp 700 miliar," imbuhnya. Target remitansi Amunisi andalan kedua PT Pos Indonesia jelang Idul Fitri adalah lini bisnis remitansi. Meski kenaikan tak setinggi jasa pengiriman barang, Budi tetap yakin bisnis ini bisa tumbuh lebih tinggi 10% sampai 15% jelang Lebaran. Bila pada bulan biasa rata-rata pengiriman uang dari tenaga kerja Indonesia (TKI) bisa mencapai Rp 1,2 triliun per bulan, maka selama periode Lebaran bisa melesat antara Rp 4,5 triliun hingga Rp 6 triliun. "Nanti pada H-6 dan H-7 kantor Pos pasti akan penuh dengan warga yang akan mengambil kiriman uang," ungkapnya. Melihat potensi kenaikan jumlah pengiriman uang ke tanah air, Pos Indonesia optimistis bisa memenuhi target yang ditetapkan awal tahun ini. Sepanjang tahun ini, lini bisnis remitansi diharapkan bisa memberi kontribusi 12% ke pendapatan konsolidasi perusahaan ini, yaitu pada kisaran Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar. Sementara itu, walaupun pengiriman kartu ucapan cukup banyak dilakukan pada hari Lebaran, untuk tahun ini Budi justru pesimistis layanan ini bisa menyumbang kenaikan pendapatan perusahaan ini. Pasalnya, masyarakat akan lebih banyak memakai layanan pesan singkat, BlackBerry Messenger (BBM) atau pesan lewat media sosial lainnya saat hendak mengucapkan Hari Lebaran. "Mungkin yang masih mengandalkan layanan ini hanya kalangan perusahaan saja," tandasnya. Sekedar catatan, tahun ini Pos Indonesia mengincar pendapatan hingga mencapai Rp 4,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat sekitar 15% dari perolehan tahun lalu yang cuma sebesar Rp 4 triliun. Guna meraih target bisnis tersebut, Pos Indonesia pun sudah mengalokasikan belanja modal hingga mencapai Rp 800 miliar. Rencananya Pos Indonesia akan memakai dana tersebut untuk perbaikan infrastruktur, teknologi serta sistem logistik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
POS Indonesia menangguk untung jelang Lebaran
JAKARTA. Jelang Lebaran nanti menjadi angin segar bagi kelangsungan bisnis PT Pos Indonesia. Perusahaan plat merah ini berharap bisa menjaring pendapatan lebih banyak di momen spesial ini. Inilah harapan dari Budi Setiawan, Direktur Utama PT Pos Indonesia. "Kalau Lebaran kami biasanya mengalami peningkatan bisnis dari pengiriman barang dan remitansi (pengiriman uang)," kata Budi ke KONTAN, Jumat (4/7) kemaren. Ia memperkirakan jasa pengiriman barang akan melonjak sekitar 20% sampai 30% lebih tinggi dari bulan-bulan biasanya. Jika biasanya setiap bulan lini bisnis tersebut hanya bisa menyumbang pemasukan Rp 60 miliar per bulan maka dengan datangnya periode lebaran, kontribusinya bisa membengkak menjadi Rp 75 miliar per bulan. Menurut Budi peningkatan jumlah pengiriman barang ini akan terjadi di Jawa dan luar Jawa. Di Jawa, pengiriman barang akan banyak terjadi di sekitar Jakarta, Bekasi dan Depok. Sedangkan di luar Jawa kenaikan diperkirakan terjadi di Batam serta Balikpapan. Budi meyakini target tersebut bisa tercapai, karena sejak awal tahun ini jasa pengiriman barang memang sudah menunjukkan gejala peningkatan bisnis. Tanpa membeberkan angka pasti, sepanjang Januari 2014 hingga Mei 2014, lini bisnis tersebut sudah terdongkrak 35% dari perolehan periode serupa 2013. "Sepanjang 2014 ini, kami harapkan kontribusi pengiriman barang bisa mencapai Rp 700 miliar," imbuhnya. Target remitansi Amunisi andalan kedua PT Pos Indonesia jelang Idul Fitri adalah lini bisnis remitansi. Meski kenaikan tak setinggi jasa pengiriman barang, Budi tetap yakin bisnis ini bisa tumbuh lebih tinggi 10% sampai 15% jelang Lebaran. Bila pada bulan biasa rata-rata pengiriman uang dari tenaga kerja Indonesia (TKI) bisa mencapai Rp 1,2 triliun per bulan, maka selama periode Lebaran bisa melesat antara Rp 4,5 triliun hingga Rp 6 triliun. "Nanti pada H-6 dan H-7 kantor Pos pasti akan penuh dengan warga yang akan mengambil kiriman uang," ungkapnya. Melihat potensi kenaikan jumlah pengiriman uang ke tanah air, Pos Indonesia optimistis bisa memenuhi target yang ditetapkan awal tahun ini. Sepanjang tahun ini, lini bisnis remitansi diharapkan bisa memberi kontribusi 12% ke pendapatan konsolidasi perusahaan ini, yaitu pada kisaran Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar. Sementara itu, walaupun pengiriman kartu ucapan cukup banyak dilakukan pada hari Lebaran, untuk tahun ini Budi justru pesimistis layanan ini bisa menyumbang kenaikan pendapatan perusahaan ini. Pasalnya, masyarakat akan lebih banyak memakai layanan pesan singkat, BlackBerry Messenger (BBM) atau pesan lewat media sosial lainnya saat hendak mengucapkan Hari Lebaran. "Mungkin yang masih mengandalkan layanan ini hanya kalangan perusahaan saja," tandasnya. Sekedar catatan, tahun ini Pos Indonesia mengincar pendapatan hingga mencapai Rp 4,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat sekitar 15% dari perolehan tahun lalu yang cuma sebesar Rp 4 triliun. Guna meraih target bisnis tersebut, Pos Indonesia pun sudah mengalokasikan belanja modal hingga mencapai Rp 800 miliar. Rencananya Pos Indonesia akan memakai dana tersebut untuk perbaikan infrastruktur, teknologi serta sistem logistik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News