JAKARTA. PT Pos Indonesia terus menggenjot pendapatan dari jasa pengiriman uang ke dalam negeri (remitansi). Strateginya dengan memperkenalkan cara pengiriman uang terbaru di Malaysia per Mei nanti. Plus, melebarkan sayap ke Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Perusahaan itu menargetkan pendapatan remitansi tahun 2014 ini bisa tumbuh 15%. Budi Setiawan, Direktur Utama Pos Indonesia, menjelaskan, di Malaysia, PT Pos akan bekerjasama dengan kantor pos negeri jiran. Melalui kerjasama ini, Pos Indonesia berharap bisa menjemput bola para tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana yang berjumlah hingga tiga juta jiwa. Dus, jika selama ini remitansi Malaysia ke Indonesia adalah 75.000 transaksi per bulan, aksi jemput bola ini diharapkan bisa mengerek jumlah transaksi hingga dua kali lipatnya. Dengan begitu, "Kami menargetkan total pendapatan internasional remitansi bisa tumbuh 15% atau menjadi Rp 230 miliar," ungkap Budi.
Pos Indonesia mengincar remitansi tumbuh 15%
JAKARTA. PT Pos Indonesia terus menggenjot pendapatan dari jasa pengiriman uang ke dalam negeri (remitansi). Strateginya dengan memperkenalkan cara pengiriman uang terbaru di Malaysia per Mei nanti. Plus, melebarkan sayap ke Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Perusahaan itu menargetkan pendapatan remitansi tahun 2014 ini bisa tumbuh 15%. Budi Setiawan, Direktur Utama Pos Indonesia, menjelaskan, di Malaysia, PT Pos akan bekerjasama dengan kantor pos negeri jiran. Melalui kerjasama ini, Pos Indonesia berharap bisa menjemput bola para tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana yang berjumlah hingga tiga juta jiwa. Dus, jika selama ini remitansi Malaysia ke Indonesia adalah 75.000 transaksi per bulan, aksi jemput bola ini diharapkan bisa mengerek jumlah transaksi hingga dua kali lipatnya. Dengan begitu, "Kami menargetkan total pendapatan internasional remitansi bisa tumbuh 15% atau menjadi Rp 230 miliar," ungkap Budi.