KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) dan sembako. Pos Indonesia menyebut juga menyalurkan bansos selama bulan suci Ramadan hingga libur Hari Raya Idulfitri 1445 Hijiriah atau Lebaran 2024. Salah satu lokasi penyaluran bansos program PKH dan sembako di Kantorpos KCU Palembang telah menyalurkan bansos kepada 67.613 keluarga penerima manfaat (KPM). IGM Kantorpos KCU Palembang Fendi Anjasmara menjelaskan, pihaknya telah menyalurkan bansos tersebut kepada 67.613 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) selama bulan Ramadan dan libur Lebaran ini pada April 2024. Menurut Fendi, alokasi penyaluran bantuan tersebut berjalan dengan lancar. "Alokasinya di triwulan I itu sebanyak 67.613 KPM dan realisasinya sudah mencapai 60.562 atau sekitar 89,57 persen," ujar Fendi.
Baca Juga: Mengapa BLT EL Nino 2024 Belum Kunjung Cair? Ini Penjelasan Sri Mulyani Fendi mengatakan, ada sejumlah metode untuk menyalurkan bansos diantaranya melalui Kantorpos, komunitas, dan door to door. Ketiga metode tersebut sudah kerap dilakukan Pos Indonesia dan selalu berhasil dilakukan hingga saat ini. "Mekanismenya seperti biasa semua penerima kami beri surat panggilan untuk datang ke Kantorpos masing-masing atau ke titik-titik bagi yang sudah kami tentukan (komunitas). Lalu, mereka membawa KTP aslinya. Apabila tidak bisa hadir, mereka bisa diwakili oleh anggota keluarga yang satu kartu keluarga (KK)," kata Fendi. Dan apabila tidak ada yang mewakili, Fendi menambahkan, Pos Indonesia akan datangi ke rumahnya. "Kami salurkan langsung ke tempat-tempat mereka tinggal," lanjut dia. Dalam penyaluran bansos PKH dan sembako, Pos Indonesia selalu melakukan percepatan dengan menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC). Aplikasi ini bertujuan untuk membantu percepatan pembayaran, termasuk penyaluran bansos PKH dan sembako. "Aplikasi ini tentunya sangat membantu sekali bagi kami. Dan memang itu salah satu syarat wajib untuk menyalurkan. Karena setiap penerima yang disalurkan, kami wajib mengambil foto wajahnya, foto KTP-nya dan surat panggilannya," jelas Fendi. Fendi menyebut, Pos Indonesia juga memiliki rekaman geotagging, tempat dimana penerima mengambil bantuannya. "Makanya tanpa ada PGC, penyaluran menjadi manual. Dan itu sangat riskan sekali," tutur dia. Kehadiran aplikasi PGC ini membantu para petugas juru bayar Kantorpos dalam melakukan pembayaran yang masuk dalam kategori wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Termasuk di daerah-daerah Palembang seperti Kabupaten Musi Banyu Asin, Bayung Lencir, Oki Sungai Menang, Cengal.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Tegaskan Tak Ada Program Bansos Tambahan Untuk Pemilu 2024 Dimana para petugas akan menghadapi kendala sinyal sehingga proses dokumen dalam pembayaran melalui online sulit direalisasikan. Kini, kendala tersebut sudah bisa diatasi karena aplikasi PGC memungkinkan petugas tetap melakukan proses pembayaran dengan mode offline. Pos Indonesia juga memiliki cara lain agar penyaluran bansos ini di wilayah 3T ini bisa berjalan dengan baik. Misalnya, meminta agar masyarakat bisa mengambil di tempat-tempat yang sudah ditentukan. Khusus di bulan Ramadan, Pos Indonesia menyalurkan ke wilayah-wilayah yang terdapat sinyal. Bagi masyarakat yang blank spot, tidak ada sinyal di sana, Pos Indonesia meminta mereka supaya mengambil di tempat-tempat yang sudah ditentukan. "Karena waktu bulan Ramadan ini sangat terbatas sekali. Kami harus selesai menyalurkan sebelum Idul Fitri," tutur Fendi dalam rilis. Selain itu, Pos Indonesia juga melakukan koordinasi ke sejumlah pihak ketika ingin melakukan penyaluran. Mulai dari petugas dinas sosial, TKH, TKSK, serta melibatkan kelurahan, kecamatan, hingga RT RW. Banyak KPM mengaku merasakan manfaat dari metode penyaluran bansos Pos Indonesia. Salah satu KPM, Winarti yang mendapat bansos melalui metode door to door alias diantar langsung ke rumah. "Alhamdulillah, ini langsung dianterin. Jadi kami tidak ke Kantorpos," kata Winarti. Winarti mengaku bansos yang didapat berupa bantuan uang tunai sebesar Rp 400.000, serta mendapat beberapa bahan sembako seperti beras lima kologram, minyak, mie instan, telur, kecap, dan bumbu penyedap. Ibu penjual kerupuk ini mengaku bantuan ini sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan kehidupan rumah tangga.
Baca Juga: Sri Mulyani Buka-Bukaan Soal BLT EL Nino 2024 yang Tak Kunjung Cair Winarti bilang, dirinya mendapat pelayanan yang baik dari petugas Kantorpos. "Baik, ramah-ramah, dan tidak mempersulit kami," katanya. KPM lainnya, Najemah mengaku mendapat bantuan ini dengan mengambilnya di Kantorpos. "Saya mendapat bantuan BPNT sebesar Rp 600.000," kata Najemah. Najemah berharap bantuan ini bisa terus dilanjutkan pemerintah. "Saya sangat berterimakasih atas bantuannya yang diberikan kepada saya dan yang lainnya. Dan saya terima kasih juga kepada Kantorpos yang telah menyalurkan bantuan ini," tutur Najemah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana