Pos Indonesia Telah Menyalurkan Bansos Pahlawan Ekonomi Nusantara 97%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pos Indonesia hampir menyelesaikan penyaluran bantuan program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Penyaluran bansos PENA ini telah dilaksanakan sejak Agustus hingga Desember 2023. 

Nominal bantuan yang disalurkan bervariatif sampai dengan Rp 5 juta bergantung dari hasil peninjauan oleh tim Kementerian Sosial (Kemensos). Berdasarkan catatan Kemensos, penerima Bansos PENA mencapai lebih dari 7.000 orang. Dimana masing-masing hanya menerima satu kali bantuan.

Pos Indonesia menjelaskan, alokasi yang diterima per 26 November 2023 yaitu 2.602 penerima dan telah disalurkan sebanyak 2.516 atau memenuhi 97%. Dimana nilai dana penyaluran bantuan sosial sebesar Rp 12,2 miliar.


Baca Juga: Tata Kelola Harus Baik, Data Bisa Menjadi Alat Negara Mensejahterakan Masyarakat

“Penerima bansos ini adalah KPM yang sudah keluar dari program sembako dan PKH, sudah mendekati UMK dan UMP. Namun pemerintah masih memperhatikan dengan memberikan bantuan usaha. Harapannya mereka bisa berjualan atau melakukan usaha sesuai kemampuan,” kata Executive General Manager Kantor Pos KCU Bandung Arief Yudha wahyudi.

Mengenai mekanisme penyaluran PENA, Arief menjelaskan mirip dengan bansos sembako dan PKH.  “Pertama, kami beri surat pemberitahuan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan pemerintah daerah setempat, terutama di kelurahan, dan pendamping sosial. Kemudian bantuannya bisa diambil di Kantor Pos atau kami antarkan bergantung pada kondisi penerima,” ucap dia.

Saat menyalurkan bansos, Arief menjelaskan, Pos Indonesia juga menyiapkan pengamanan. Maklum nilai bantuan PENA senilai Rp 5 juta kepada para KPM. “Jika bantuan perlu diantar, petugas kami minimal dua orang dan ada petugas pengaman juga,” kata Arief.

Bantuan PENA ini tidak ada potongan dana sepeser pun. “Secara internal kami menegaskan bahwa tidak ada biaya atau potongan apapun, begitu juga kepada pemerintah daerah kami informasikan bantuan ini tanpa ada potongan sedikit pun,” kata Arief.

Baca Juga: Majunya Era Digital: Penyederhanaan Proses Anggaran Melalui DIPA & TKD APBN 2024

Arief berharap ke depan Pos Indonesia terus dipercaya oleh pemerintah untuk menyalurkan bantuan lainnya. “Harapannya, Pos masih dipercaya menyalurkan bantuan. Kami sudah mempunyai sistem yang baik sehingga user dari Kemensos bisa memantau langsung,” katanya.

Pendamping Sosial PKH Rusyida Astriani menjelaskan, alur pengajuan calon penerima PENA melalui data KPM yang namanya sudah masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). “Data saya kasih ke pusat, kemudian pusat yang akan menentukan calon penerima bantuan PENA. Penerima bantuan PENA harus masuk di DTKS,” kata Pendamping Sosial PKH Rusyida Astriani.

Rusyida yang menjadi pendamping sosial untuk KPM Ayi Sinta. Ayi adalah penjual kelapa muda. Sebagai pendamping sosial, Rusyida rutin mengadakan pertemuan kelompok dengan penerima bantuan PKH.

“Setiap bulan ada pertemuan kelompok namanya pertemuan peningkatan keluarga. Saya menyampaikan materi P2K2 tentang kesehatan, cara mengurus anak, pencegahan dan penanganan stunting. Saya juga memastikan anggota PKH menerima bantuan komplementer seperti BPNT, sembako, KIP, KIS,” ujar Rusyida. Dalam pendampinga Rusyida juga menyebut jika penerima bantuan PENA dapat hidup semakin sejahtera dan bisa lepas dari ketergantungan bantuan pemerintah.

“Harapan saya sebagai pendamping, mudah-mudahan setelah mendapatkan bantuan PENA ini penghasilannya lebih meningkat, keadaan ekonomi keluarga semakin membaik, sehingga bisa mandiri keluar dari bantuan pemerintah,” ucap Rusyida

Baca Juga: Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023: Perkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana