JAKARTA. Jika sejumlah perusahaan mengaku nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat adalah momok bagi kinerjanya, tidak begitu dengan PT Arwana Citramulia Tbk. Kinerja produsen keramik itu per September 2014 justru diselamatkan pos laba–rugi selisih kurs. Dalam keterbukaan informasi yang tersaji di Bursa Efek Indonesia (BEI), Arwana Citramulia mencetak pendapatan Rp 1,19 triliun. Jika dibandingkan dengan pendapatan per September 2013, pendapatan itu memang naik 83,49%. Meski mengalami lonjakan pendapatan, beban pokok penjualan perusahaan berkode ARNA di BEI itu turut melejit. Beban pokok penjualan per 30 Juni 2014 adalah Rp 803,49 miliar, atau naik 23,52% dari periode yang sama pada tahun lalu.
Pos selisih kurs selamatkan kinerja Arwana
JAKARTA. Jika sejumlah perusahaan mengaku nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat adalah momok bagi kinerjanya, tidak begitu dengan PT Arwana Citramulia Tbk. Kinerja produsen keramik itu per September 2014 justru diselamatkan pos laba–rugi selisih kurs. Dalam keterbukaan informasi yang tersaji di Bursa Efek Indonesia (BEI), Arwana Citramulia mencetak pendapatan Rp 1,19 triliun. Jika dibandingkan dengan pendapatan per September 2013, pendapatan itu memang naik 83,49%. Meski mengalami lonjakan pendapatan, beban pokok penjualan perusahaan berkode ARNA di BEI itu turut melejit. Beban pokok penjualan per 30 Juni 2014 adalah Rp 803,49 miliar, atau naik 23,52% dari periode yang sama pada tahun lalu.