Posindo patok 40% pendapatan dari jasa keuangan



JAKARTA. Menyiasati lesunya jasa pengiriman surat, PT Pos Indonesia (Posindo) tak kehabisan akal untuk menggenjot pendapatan di sektor lain. Berkurangnya kebiasaan orang untuk saling berkirim surat atawa sekadar berkirim ucapan di hari raya, membuat Posindo membuka bisnis di layanan jasa keuangan sebagai alternatif untuk mengeruk lumbung pendapatan.Direktur Ritel dan Properti Posindo, Setyo Riyanto mengakui saat ini bisnis konvensional seperti jasa pengiriman surat memang tidak menjadi sektor idaman lagi dari perusahaan pelat merah itu. Posindo saat ini berusaha mengenjot pendapatan dari layanan jasa keuangan."Memang diakui bisnis itu turun, sehingga Posindo harus melihat bisnis lain seperti collecting point pembayaran cicilan," kata Setyo kepada KONTAN di Twin Plaza Hotel, Jakarta (Rabu, 12/2).Untuk memuluskan jalan di sektor bisnis ini, Posindo mengandeng kerjasama dengan 130 dealer. Adapun spesifikasi layanan jasa keuangan terdiri dari pembayaran cicilan sepeda motor, asuransi, pembayaran tagihan listrik dan air.Setyo bilang secara keseluruhan perusahaan-perusahan lain telah diajak kerjasama dalam mendapatkan laba di sektor retail dan properti Posindo."Kerjasama tidak hanya dengan sesama BUMN, misalkan di sektor pembayaran cicilan telepon seluler, kami juga gandeng Telkomsel, Indosat, IM3 bayarnya lewat pos. Kalau PDAM kurang lebih 500 lebih dari 80% sudah kerjamsama dengan PT Pos," ujarnya.Posindo di tahun 2014 mematok total pendapatan di atas Rp 4,5 triliun. Nah, untuk layanan jasa keuangan sendiri, Setyo mengasumsikan akan memberikan kontribusi pendapatan sebesar 40%. Sementara untuk laba, Posindo menargetkan Rp 400 miliar di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia