JAKARTA. Gencarnya realisasi dana transfer ke daerah dan dana desa pada tahun ini, tak dibarengi dengan gencarnya penyaluran dana tersebut oleh daerah ke desa-desa. Hal ini membuat dana yang menganggur (idle) diperbankan daerah mengalami peningkatan. Direktorat Jenderal (Ditjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, posisi dana yang mengendap di perbankan daerah per akhir Mei 2016 tercatat Rp 246,2 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi Rp 7,4 triliun dibandingkan posisi pada akhir bulan sebelumnya yang sebesar Rp 238,8 triliun. Dari jumlah tersebut simpanan terbesar berupa giro Rp 166,2 triliun atau 67,5% dari total dana idle. Sementara sisanya berupa deposito Rp 76,4 triliun atau 31% dan tabungan Rp 3,6 triliun atau 1,46%.
Dana menganggur di daerah sentuh Rp 246 triliun
JAKARTA. Gencarnya realisasi dana transfer ke daerah dan dana desa pada tahun ini, tak dibarengi dengan gencarnya penyaluran dana tersebut oleh daerah ke desa-desa. Hal ini membuat dana yang menganggur (idle) diperbankan daerah mengalami peningkatan. Direktorat Jenderal (Ditjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, posisi dana yang mengendap di perbankan daerah per akhir Mei 2016 tercatat Rp 246,2 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi Rp 7,4 triliun dibandingkan posisi pada akhir bulan sebelumnya yang sebesar Rp 238,8 triliun. Dari jumlah tersebut simpanan terbesar berupa giro Rp 166,2 triliun atau 67,5% dari total dana idle. Sementara sisanya berupa deposito Rp 76,4 triliun atau 31% dan tabungan Rp 3,6 triliun atau 1,46%.