Posisi dollar masih akan dominan



JAKARTA. Rupiah masih sulit bangkit melawan dollar AS. Pemotongan suku bunga Bank Sentral China gagal menyokong mata uang Garuda. Kemarin, di pasar spot, rupiah melemah 0,56% ke level Rp 14.133 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat, rupiah terdepresiasi 0,25% menjadi Rp 14.102 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, mata uang Paman Sam semakin solid menjelang rapat FOMC pada September nanti. Ekspektasi kenaikan suku bunga mencuat lagi. Itu sebabnya, meski China kembali memangkas suku bunga, tetap tidak mampu menopang rupiah.

Padahal, pemangkasan bunga diharapkan bisa mendongkrak ekonomi Negeri Panda, dan berefek baik bagi Indonesia sebagai mitra dagang. Perkiraan Reny, pelemahan rupiah akan berlanjut. Apalagi, belum ada katalis dari domestik.


Sementara, analis NH Korindo Securities Reza Priyambada bilang, dollar bisa semakin kuat jika Rabu (26/8) malam pejabat The Fed bagian New York William Dudley memberi pernyataan yang menyokong dollar. Prediksi Reza, hari ini, rupiah di rentang Rp 14.095-Rp 14.125 per dollar AS. Reny menebak, di Rp 14.050-Rp 14.185.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie