Posisi IHSG masih rawan koreksi



JAKARTA. Minimnya sentimen membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini diprediksi masih akan melemah. Jumat (13/1), IHSG turun 0,37% ke level 5.272,98.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyatakan, indeks akan bergerak dalam fase downtrend dalam rentang 5.260-5.248. Padahal, sentimen dalam negeri cukup oke. Lihat saja, Bank Indonesia (BI) memprediksikan kredit kendaraan bermotor tumbuh 10%-12% tahun ini.

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menambah jumlah efek yang bisa ditransaksikan menggunakan fasilitas margin menjadi 200 saham. Tapi, sentimen harga komoditas dan inflasi tinggi akibat kenaikan tarif listrik menekan IHSG.


"Karena sentimen negatif itu investor menunda aksi beli," kata Reza.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya berharap, rilis kinerja emiten 2016 mampu memunculkan minat beli investor. "Neraca perdagangan akan turut memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG hari ini," jelasnya.

Menurut dia, indeks berpotensi menguat dengan rentang pergerakan 5.274–5.336.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie