JAKARTA. Hasil quick count sejumlah lembaga belum ada yang menunjukkan perolehan suara partai mencapai batas aman untuk mengusung bakal calon presidennya tanpa koalisi. Syarat mengusung capres adalah perolehan suara mencapai 20 persen kursi parlemen atau 25 persen suara sah nasional. PDI Perjuangan yang menempati urutan teratas hasil hitung cepat, perolehan suaranya berada di kisaran 19 persen. Oleh karena itu, pengamat politik Yudi Latief menilai, posisi bakal capres dari PDI Perjuangan Joko Widodo belum aman. PDI-P tak bisa melenggang sendiri tanpa koalisi. "PDI-P berharap dapat mengusung Jokowi menjadi capres sendirian dan menggandeng profesional, itu bukan ide yang menarik. Kalau melihat hasil quick count, suara PDI-P tidak meraih 20 persen, posisi Jokowi belum aman," kata Yudi, di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).Jika hasil akhir yang secara resmi dirilis Komisi Pemilihan Umum, PDI-P berhasil memenuhi syarat mengusung capres tanpa koalisi, Yudi mengatakan, profesional yang digandeng harus yang memiliki kedekatan dan disukai partai politik. Jika tidak, maka akan menjadi bumerang bagi PDI-P."PDI-P harus koalisi yang kuat. Karena perkawinan silang partai itu sangat penting, misalnya dengan menggandeng partai Islam," kata Yudi. Seperti diberitakan, hasil hitung cepat sejumlah lembaga menempatkan PDI-P menempati urutan teratas, disusul Golkar dan Gerindra. Hasil hitung cepat Kompas, dengan data masuk 93 persen, Kamis (10/4/2014), pukul 09.52, menunjukkan, PDI-P mendapatkan 19,24 persen, Golkar 15,03 persen, dan Gerindra 11,75 persen. Hasil hitung cepat ini bukan merupakan hasil resmi pemilu. Hasil resmi akan ditetapkan KPU pada bulan Mei mendatang. (Kurnia Sari Aziza)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Posisi Jokowi belum aman
JAKARTA. Hasil quick count sejumlah lembaga belum ada yang menunjukkan perolehan suara partai mencapai batas aman untuk mengusung bakal calon presidennya tanpa koalisi. Syarat mengusung capres adalah perolehan suara mencapai 20 persen kursi parlemen atau 25 persen suara sah nasional. PDI Perjuangan yang menempati urutan teratas hasil hitung cepat, perolehan suaranya berada di kisaran 19 persen. Oleh karena itu, pengamat politik Yudi Latief menilai, posisi bakal capres dari PDI Perjuangan Joko Widodo belum aman. PDI-P tak bisa melenggang sendiri tanpa koalisi. "PDI-P berharap dapat mengusung Jokowi menjadi capres sendirian dan menggandeng profesional, itu bukan ide yang menarik. Kalau melihat hasil quick count, suara PDI-P tidak meraih 20 persen, posisi Jokowi belum aman," kata Yudi, di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).Jika hasil akhir yang secara resmi dirilis Komisi Pemilihan Umum, PDI-P berhasil memenuhi syarat mengusung capres tanpa koalisi, Yudi mengatakan, profesional yang digandeng harus yang memiliki kedekatan dan disukai partai politik. Jika tidak, maka akan menjadi bumerang bagi PDI-P."PDI-P harus koalisi yang kuat. Karena perkawinan silang partai itu sangat penting, misalnya dengan menggandeng partai Islam," kata Yudi. Seperti diberitakan, hasil hitung cepat sejumlah lembaga menempatkan PDI-P menempati urutan teratas, disusul Golkar dan Gerindra. Hasil hitung cepat Kompas, dengan data masuk 93 persen, Kamis (10/4/2014), pukul 09.52, menunjukkan, PDI-P mendapatkan 19,24 persen, Golkar 15,03 persen, dan Gerindra 11,75 persen. Hasil hitung cepat ini bukan merupakan hasil resmi pemilu. Hasil resmi akan ditetapkan KPU pada bulan Mei mendatang. (Kurnia Sari Aziza)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News