JAKARTA. Sikap Partai Demokrat yang memutuskan walkout pada sidang paripurna pengesahan rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah (RUU Pilkada), ternyata berimplikasi pada susunan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019. Koalisi Merah Putih menawarkan Demokrat posisi Ketua MPR. "Saya bilang, kita lihat dinamikanya. Tapi sepertinya ke arah situ (Demokrat dapat kursi Ketua MPR)," kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Jakarta, Sabtu (27/9/2014). Informasi yang dihimpun, baik Koalisi Merah Putih maupun Koalisi Indonesia Hebat sama-sama menawarkan kursi Ketua MPR kepada Partai Demokrat. Salah satu penentunya adalah sikap Fraksi Partai Demokrat terkait RUU Pilkada.
Posisi Ketua MPR jadi alasan Demokrat walkout
JAKARTA. Sikap Partai Demokrat yang memutuskan walkout pada sidang paripurna pengesahan rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah (RUU Pilkada), ternyata berimplikasi pada susunan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019. Koalisi Merah Putih menawarkan Demokrat posisi Ketua MPR. "Saya bilang, kita lihat dinamikanya. Tapi sepertinya ke arah situ (Demokrat dapat kursi Ketua MPR)," kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Jakarta, Sabtu (27/9/2014). Informasi yang dihimpun, baik Koalisi Merah Putih maupun Koalisi Indonesia Hebat sama-sama menawarkan kursi Ketua MPR kepada Partai Demokrat. Salah satu penentunya adalah sikap Fraksi Partai Demokrat terkait RUU Pilkada.