ATHENA. Posisi Perdana Menteri George Papandreou benar-benar terjepit saat ini. Saat ini, partai oposisi terbesar Yunani meminta agar pemerintahan transisi segera dibentuk. Hal ini kembali menyebabkan spekulasi digelarnya pemilu yang akan menunda penggelontoran bantuan untuk mencegah default. Pimpinan partai oposisi Antonis Samaras menolak berbagi kekuasan dengan Papandreou dan meminta perdana menteri tersebut untuk mengundurkan diri. Sebelumnya, Papandreou, 59 tahun, mendapat kritikan dari dalam negeri dan internasional atas usulannya menggelar referendum atas bailout Eropa. "Saya tidak pernah mengabaikan topik apa pun dari diskusi, termasuk posisi saya sendiri. Saya tidak terikat dengan hal apa pun. Saya ulangi, saya tidak tertarik untuk dipilih kembali namun hanya ingin menyelamatkan negara ini," jelas Papandreou di hadapan anggota parlemen kemarin malam. Ketidakmampuan Papandreou untuk menyelesaikan kebuntuan politik kian menekan Yunani ke arah default. Hal ini sangat mungkin terjadi meskipun Papandreou sudah melepas opsi referendum. Tingkat kepercayaan publik Yunani terhadap Papandreou sepertinya sudah kian menipis. Jika nanti sang Perdana Menteri mengalami kekalahan dalam voting, Presiden Karolos Papoulias dapat menggabungkan partai secara bersama-sama dan membentuk pemerintahan nasional di bawah pimpinan perdana menteri baru atau mengundang partai oposisi untuk membentuk pemerintahan. Di bawah undang-undang Yunani, pemilu bisa digelar dalam waktu tiga pekan.
Posisi Papandreou kian terjepit
ATHENA. Posisi Perdana Menteri George Papandreou benar-benar terjepit saat ini. Saat ini, partai oposisi terbesar Yunani meminta agar pemerintahan transisi segera dibentuk. Hal ini kembali menyebabkan spekulasi digelarnya pemilu yang akan menunda penggelontoran bantuan untuk mencegah default. Pimpinan partai oposisi Antonis Samaras menolak berbagi kekuasan dengan Papandreou dan meminta perdana menteri tersebut untuk mengundurkan diri. Sebelumnya, Papandreou, 59 tahun, mendapat kritikan dari dalam negeri dan internasional atas usulannya menggelar referendum atas bailout Eropa. "Saya tidak pernah mengabaikan topik apa pun dari diskusi, termasuk posisi saya sendiri. Saya tidak terikat dengan hal apa pun. Saya ulangi, saya tidak tertarik untuk dipilih kembali namun hanya ingin menyelamatkan negara ini," jelas Papandreou di hadapan anggota parlemen kemarin malam. Ketidakmampuan Papandreou untuk menyelesaikan kebuntuan politik kian menekan Yunani ke arah default. Hal ini sangat mungkin terjadi meskipun Papandreou sudah melepas opsi referendum. Tingkat kepercayaan publik Yunani terhadap Papandreou sepertinya sudah kian menipis. Jika nanti sang Perdana Menteri mengalami kekalahan dalam voting, Presiden Karolos Papoulias dapat menggabungkan partai secara bersama-sama dan membentuk pemerintahan nasional di bawah pimpinan perdana menteri baru atau mengundang partai oposisi untuk membentuk pemerintahan. Di bawah undang-undang Yunani, pemilu bisa digelar dalam waktu tiga pekan.