Posisi rupiah kian terpojok



JAKARTA. Kemerosotan nilai tukar rupiah kian signifikan mendekati rilisnya data sektor ketenagakerjaan AS akhir pekan nanti.

Di pasar spot, Kamis (9/3) valuasi rupiah menukik 0,30% ke level Rp 13.390 per dollar AS. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah melemah 0,24% di level Rp 13.373 per dollar AS.

Nurdiyanto, Analis Riset Treasury PT Bank Negara Indonesia (BNI) menuturkan beban terbesar datang setelah data tenaga kerja sektor swasta AS dirilis melambung signifikan dari 261.000 menjadi 298.000 orang. Angka ini meningkatkan optimisme pelaku pasar akan positifnya data NFP pemerintah yang rilis Jumat (10/3).


“Jika data sektor ketenagakerjaan AS membaik sejalan dengan data yang sudah dirilis kemarin, maka peluang kenaikan suku bunga pada FOMC bulan ini semakin besar,” ujar Nurdiyanto.

Tidak heran posisi dollar AS melesat jauh dan menenggelamkan mata uang yang berlawanan termasuk rupiah. Hingga pukul 16.35 WIB terhitung terangkat 0,02% ke level 102,09 dibanding hari sebelumnya.

Untuk saat ini fokus pasar sepenuhnya tertuju pada dollar AS. "Rapat FOMC yang sudah di depan mata membuat katalis lainnya tidak mendapat banyak sorotan dan selama dollar AS menguat maka rupiah akan terus terbebani," kata Nurdiyanto.

Ditambahkan Nurdiyanto potensi rupiah untuk mempersempit pelemahan bisa datang jika pelaku pasar memilih untuk mengambil keuntungan dari penguatan dollar AS yang signifikan. Aksi profit taking terhadap dollar AS bisa saja terjadi sebelum data dirilis Jumat (10/3) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto