TOKYO. Posisi terkuat euro di level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir versus dollar AS akhirnya goyah. Pada transaksi perdagangan hari ini (6/12), pada pukul 14.10 waktu Tokyo, euro melemah ke posisi US$ 1,3055 atau turun 0,1% dari posisi kemarin. Sementara, jika berhadapan dengan yen, euro diperdagangkan di level 107,71 yen dari sebelumnya 107,78 yen. Sedangkan posisi yen berada di level 82,51 per dollar, setelah kemarin keok 0,7% ke level 82,47 per dollar. Pelemahan euro terjadi setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Yunani menjadi selective default. Selain itu, investor juga menunggu dirilisnya data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Eropa di kuartal III. "Data yang ada menunjukkan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) harus melakukan sesuatu. Kita dapat melihat adanya petunjuk bahwa suku bunga acuan bisa dipangkas dalam pertemuan bank sentral selanjutnya. Jika kita mendapatkan sinyal itu dari Mario Draghi (Presiden ECB), maka hal itu akan menekan euro," jelas Ray Attrill, global co-head of currency strategy National Australia Bank Ltd. Sekadar tambahan informasi, berdasarkan hasil survei Bloomberg, PDB Eropa kemungkinan akan turun 0,1% pada kuartal III dari periode tiga bulan sebelumnya. Dalam polling terpisah, ekonom memprediksi, ECB akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan yang berlangsung hari ini. Berdasarkan Bloomberg Correlation-Weighted Indexes, euro sudah melemah 1,8% di sepanjang tahun ini. Sedangkan pelemahan yen mencapai 9,9%, dan menjadi pelemahan terbesar di antara mata uang negara-negara maju lainnya. Sedangkan dollar melemah 2,6%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Posisi terkuat euro dalam 7 pekan terakhir goyah
TOKYO. Posisi terkuat euro di level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir versus dollar AS akhirnya goyah. Pada transaksi perdagangan hari ini (6/12), pada pukul 14.10 waktu Tokyo, euro melemah ke posisi US$ 1,3055 atau turun 0,1% dari posisi kemarin. Sementara, jika berhadapan dengan yen, euro diperdagangkan di level 107,71 yen dari sebelumnya 107,78 yen. Sedangkan posisi yen berada di level 82,51 per dollar, setelah kemarin keok 0,7% ke level 82,47 per dollar. Pelemahan euro terjadi setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Yunani menjadi selective default. Selain itu, investor juga menunggu dirilisnya data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Eropa di kuartal III. "Data yang ada menunjukkan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) harus melakukan sesuatu. Kita dapat melihat adanya petunjuk bahwa suku bunga acuan bisa dipangkas dalam pertemuan bank sentral selanjutnya. Jika kita mendapatkan sinyal itu dari Mario Draghi (Presiden ECB), maka hal itu akan menekan euro," jelas Ray Attrill, global co-head of currency strategy National Australia Bank Ltd. Sekadar tambahan informasi, berdasarkan hasil survei Bloomberg, PDB Eropa kemungkinan akan turun 0,1% pada kuartal III dari periode tiga bulan sebelumnya. Dalam polling terpisah, ekonom memprediksi, ECB akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan yang berlangsung hari ini. Berdasarkan Bloomberg Correlation-Weighted Indexes, euro sudah melemah 1,8% di sepanjang tahun ini. Sedangkan pelemahan yen mencapai 9,9%, dan menjadi pelemahan terbesar di antara mata uang negara-negara maju lainnya. Sedangkan dollar melemah 2,6%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News