KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia hingga Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,82%. Angka ini turun sekitar 790.000 orang dibandingkan Februari 2023, ketika jumlah pengangguran tercatat sebanyak 7,99 juta orang dengan TPT 5,45%. Di sisi lain, riset Populix menunjukkan bahwa 46% perusahaan di Indonesia kesulitan mencari karyawan yang sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga: Jumlah PHK Terus Meningkat,Hingga Pekan Keempat September 2024 Tembus 52.993 Orang Perusahaan-perusahaan ini membutuhkan tenaga kerja yang berpengalaman, memiliki keterampilan khusus, terutama soft skill, dan latar belakang pendidikan yang memadai. Peoplyee, sebuah perusahaan recruitment agency berbasis teknologi, menawarkan solusi untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Peoplyee menggunakan alat perekrutan berbasis teknologi untuk mempermudah perusahaan menemukan kandidat yang tepat. Selain itu, Peoplyee juga menyediakan layanan konsultasi sumber daya manusia (SDM), pemeriksaan latar belakang kerja, serta jaminan penggantian karyawan dalam tiga bulan jika tidak memenuhi kriteria. CEO Peoplyee, Kenichi Fujiki, menyampaikan bahwa perusahaan ini telah membantu lebih dari 1.500 perusahaan dan 5.000 kandidat mencapai tujuan mereka.
Baca Juga: Kasus PHK Capai 52.992 Pekerja, Pemerintah Diminta Tunda Kenaikan PPN Dari Januari hingga September 2024, Peoplyee mencatat adanya 1.816.529 lowongan kerja yang diposting, meningkat 5,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Pada tahun 2023, total lowongan yang diposting mencapai 2.321.236," ujarnya dalam siaran pers, seperti dikutip Selasa (1/10). Posisi yang paling banyak dicari adalah sales, back office, dan engineer. Sales memainkan peran penting dalam pertumbuhan bisnis, terutama di sektor retail, IT, dan manufaktur. Sementara itu, posisi back office seperti HR, GA, dan accounting diperlukan untuk menjaga stabilitas operasional. Permintaan untuk posisi engineer juga meningkat, seiring perkembangan industri 4.0, terutama di sektor manufaktur dan teknologi.
Peoplyee, yang sebelumnya dikenal sebagai Reeracoen Indonesia, melakukan rebranding pada tahun 2023 sebagai bagian dari fokusnya pada solusi HR berbasis teknologi.
Baca Juga: Gelombang PHK Melanda, Celios: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tidak Berkualitas Perusahaan ini berkomitmen untuk mengatasi masalah pengangguran dan kesenjangan keterampilan di Indonesia dengan mempertemukan perusahaan dan tenaga kerja sesuai kebutuhan mereka. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli