Posisi Yoshihiko Noda jadi PM Jepang aman



TOKYO. Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda kembali memenangkan pemilihan ketua partai setelah berhasil menyingkirkan tiga pesaingnya. Kemenangan ini sangat berarti bagi Noda karena membuat posisinya sebagai Perdana Menteri (PM) tetap aman, karena memenangkan suara mayoritas.

Sebelumnya dia menjadi ketua Partai Demokratik Jepang setelah Naoto Kan mundur karena dianggap gagal mengatasi krisis nuklir Fukushima.

Pemilihan kepemimpinan di Partai Demokratik Jepang memang digelar sekali dalam dua tahun, sesuai dengan peraturan partai.


Tiga penantang Noda untuk posisi ketua adalah dua orang mantan Menteri Pertanian Michihiko Kano dan Hirotaka Akamatsu, serta mantan Menteri Dalam Negeri Kazuhiro Haraguchi.

Para pengamat sebelumnya telah memperkirakan Noda akan memenangkan pemilihan dengan mudah karena sejumlah tokoh penting partai seperti mantan PM Kan dan kepala kebijakan partai Seiji Maehara mengatakan mendukung dirinya.

Kebijakan pajak

Jepang dalam beberapa tahun terakhir menghadapi permasalahan ekonomi yang pelik. Bahkan tak dinyana, masalah ini justru membawa peta politik Jepang yang baru. Adapun tantangan seorang PM sangat besar.

Noda pada tahun ini menghadapi tekanan atas kebijakan kontroversial berupa peningkatan pajak penjualan. Peningkatan pajak ini dinilai sebagai kebijakan pahit dan menimbulkan kericuhan di antara anggota parlemen Jepang dan menyebabkan perpecahan di tubuh partai berkuasa.

Noda mengatakan kenaikan pajak dua kali lipat dari 5% menjadi 10% pada tahun 2015 merupakan kunci untuk memangkas utang publik Jepang dan membiayai kesejahteraan sosial.

Beberapa anggota parlemen memperdebatkan usulan kenaikan pajak penjualan ini, tetapi kemudian kebijakan tidak populer ini disetujui dengan mekanisme voting. Saat ini Noda juga tengah dalam tekanan menjelang pelaksanaan pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun depan.

Editor: