Posisikan Diri Petani, Calon Founder Startup Gali Solusi Digital Farming di Sulut



KONTAN.CO.ID - Temukan solusi permasalahan di pertanian, salah satunya adalah posisikan diri kita sebagai petani yang menghadapi masalah tersebut. Hal itu disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) Trendlines, Anton Wibowo kepada 33 orang calon founder startup saat gelaran #Hack4ID bertajuk “Digital Farming” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) melalui Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Ruangan Tondano, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Kota Manado pada Jumat (7/7/23).

“Ada empat tahap yang harus dilakukan untuk menemukan solusi yang tepat yaitu tahap Emphaty, Framing, Ideate, dan Prototype,” ujar Anton.

Anton menjelaskan bahwa, tahap pertama yang harus dilakukan untuk menemukan solusi yang tepat adalah Emphaty, yaitu dimana kita harus mengerti akar permasalahan yang dihadapi di lapangan, dalam hal ini di bidang pertanian. Selanjutnya ada tahap Framing yaitu mendefinisikan permasalahan. Lalu tahap Ideate dimana kita mengeluarkan ide-ide untuk memecahkan masalah yang sudah didefinisikan, dan terakhir yaitu tahap Prototype yaitu pembuatan dan pengujian platform yang dipilih dalam memecahkan masalah.


Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko mengatakan bahwa, tugas dari Bank Indonesia adalah menjaga Inflasi agar tetap rendah, salah satunya dengan mengendalikan harga komoditas pangan.

“Komoditas pangan ini harganya naik turun, jadi kami (BI) menjaga agar harga tersebut tidak terlalu tinggi. Asumsinya kalau suplai (komoditas pangan) itu ada maka harganya bisa menurun. Oleh karenanya kami punya perhatian besar terhadap pertanian dan BI siap bersinergi dalam mendorong digital farming di Sulawesi Utara,” ujar Andry.

#Hack4ID merupakan program Ideathon yang diinisiasi oleh Kemenkominfo RI melalui Gerakan Nasional 1000 Startup Digital sebagai rangkaian program awal untuk mentransformasi permasalahan industri menjadi suatu rencana solusi digital. kegiatan ini mengajak para pelaku industri berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas calon founder startup dengan inovasi digital yang dapat menyelesaikan permasalahan industri.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang berdurasi selama 2 (dua) hari mulai tanggal 7-8 Juli 2023 ini menerapkan asas-asas Design Thinking dan Hackathon untuk membantu peserta yang didampingi oleh mentor-mentor sebagai pelaku dalam dunia startup dalam menciptakan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh industri, khususnya di bidang pertanian.

Baca Juga: Startup Studio Indonesia Gelar Milestone Day Batch6, More Brainstorming, Less Classes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti