KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia menyatakan, Pemerintah Indonesia perlu menambah alokasi belanja negara sebesar 4,6% dari produk domestik bruto (PDB). Jumlah tersebut adalah perkiraan indikatif tingkat belanja yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat layanan minimum di dalam bidang kesehatan, bantuan sosial (bansos), dan infrastruktur. Bank Dunia melihat, tambahan rasio belanja ini dibutuhkan melihat tingkat belanja publik Indonesia secara keseluruhan masih relatif rendah. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, terkait dengan penambahan rasio belanja negara perlu dicermati efektivitasnya.
Postur anggaran perlu dirombak kalau ingin perbesar alokasi belanja negara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia menyatakan, Pemerintah Indonesia perlu menambah alokasi belanja negara sebesar 4,6% dari produk domestik bruto (PDB). Jumlah tersebut adalah perkiraan indikatif tingkat belanja yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat layanan minimum di dalam bidang kesehatan, bantuan sosial (bansos), dan infrastruktur. Bank Dunia melihat, tambahan rasio belanja ini dibutuhkan melihat tingkat belanja publik Indonesia secara keseluruhan masih relatif rendah. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, terkait dengan penambahan rasio belanja negara perlu dicermati efektivitasnya.