Postur APBN 2017 mencerminkan ekonomi nasional



JAKARTA. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) bersama dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati porstur sementara anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2017. Rencananya, rancangan undang-undang tersebut akan disahkan dalam rapat paripurna yang akan digelar Rabu (26/10) besok.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah menilai postur anggaran tersebut realistis dan mengikuti perkembangan ekonomi global serta kebijakan pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, pemerintah juga terus mewaspadai berbagai risiko ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global.

"Pada prinsipnya postur dan asumsi makro telah mencerminkan kondisi perekonomian nasional maupun tantangan yang dihadapi dari perekonomian global sehingga paling tidak itu telah memberikan suatu proyeksi yang dianggap realistis kemudian tidak menimbulkan spekulasi dari postur RAPBN 2017, itu suatu langkah kemajuan yang baik," kata Sri Mulyani, Selasa (25/10).


Dari sisi penerimaan, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan maksimal menggali potensi penerimaan negara dengan meningkatkan kinerja ekonomi nasional. Sri Mulyani juga mengatakan, sisi belanja negara didesain untuk mengurangi tekanan yang berasal dari luar dan mengefektifkan program prioritas pembangunan untuk mengurangi kesenjangan kemiskinan.

"Oleh karena itu, berbagai macam kebijakan belanja itu baik dari sisi kementerian lembaga (K.L0atau transfer daerah itu semua ditujukan agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih merata, fondasinya bisa lebih kuat dan tidak mengalmi imbas pelemahan dari luar negeri," tambahnya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemkeu Askolani sebelumnya mengatakan, pemerintah tetap berorientasi pada pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, belanja modal terbesar tahun depan berada beberapa K/L, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar (PU-Pera) dan Kementerian Perhubungan (Kemhub). Namun demikian, Askolani masih belum mengetahui besaran belanja modal tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia