Potensi beban bunga bisa menggerus margin, bankir mulai efisiensi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan harus ekstra kerja keras untuk mempertahankan kinerja pada tahun ini. Sebabnya, ada beberapa risiko yang akan muncul, salah satunya adalah kenaikan beban bunga.

Kenaikan beban bunga ini seiring dengan naiknya bunga deposito karena menyesuaian bunga acuan BI7DRR rate. Seperti diketahui, dari awal 2018, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan bunga acuan 150 basis point (bps) menjadi 5,75%.

Bank Indonesia (BI) mencatat, dari Juni hingga Agustus 2018, suku bunga deposito sudah naik antara 8 bps hingga 46 bps. Kenaikan ini utamanya terjadi pada bunga deposito tenor pendek.


Wan Razly, Direktur Strategy and Finance Bank CIMB Niaga memproyeksi beban bunga akan banyak mempengaruhi profitabilitas bank di kuartal III-2018. “Perbankan harus siap untuk kembali masuk era suku bunga tinggi,” kata Wan kepada kontan.co.id, Senin (1/10).

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA bilang kenaikan bunga deposito akan menyebabkan beban bunga bank naik. “Tinggal kapan bank tersebut mau menaikkan bunga kreditnya untuk mengurangi beban tersebut,” kata Jahja kepada kontan.co.id, Selasa (2/10).

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang dengan bunga deposito yang naik maka beban biaya dana pasti naik. “Karena biaya deposito sudah naik cukup besar sampai saat ini,” kata Haryono kepada kontan.co.id, Selasa (2/10).

Untuk itu Bank Mayapada akan meningkatkan efisiensi dan pendapatan dari fee based income agar kinerja tidak terganggu. Dengan kondisi saat ini menurut Haryono, bank harus kerja ekstra keras.

Sampai akhir tahun, Bank Mayapada menargetkan rasio efisiensi membaik ditunjukkan dengan rasio biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) sebesar 85% sampai 87%.

Untuk mengantisipasi naiknya beban bunga, CIMB Niaga akan terus fokus pada peningkatan dana murah atau CASA melalui digitalisasi perbankan konsumer dan UKM. Hal ini guna menekan beban bunga, melanjutkan momentum positif dari bisnis unit usaha syariah, serta selektif meningkatkan penyaluran kredit di bidang infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati