Potensi besar, industri sawit meminta percepatan penggunaan CPO dalam bahan bakar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri kelapa sawit meminta presiden terpilih untuk melakukan percepatan terkait penggunaan crude palm oil (CPO) sebagai campuran bahan bakar. Terlebih, hasil quick count pilpres 2019 sejauh ini mengunggulkan Jokowi untuk kembali memimpin Indonesia.

Pasalnya hal tersebut merupakan salah satu visi misi dari pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Maruf Amin yang memenangkan hasil hitung cepat. Penggunaan CPO sebagai bahan campuran untuk bahan bakar akan meningkatkan penggunaan dalam negeri.

"Kami mengharapkan kepada presiden terpilih melakukan percepatan penggunaan CPO dalam negeri khususnya untuk energi," ujar Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Mukti Sardjono saat dihubungi Kontan.co.id.


Percepatan tersebut bisa dalam penerapan B20, B30, hingga B100 seperti yang Jokowi ungkapkan dalam debat lalu. Selain itu CPO juga dapat menjadi campuran untuk biopremium dan bioavtur.

Selain konsumsi dalam negeri, Mukti juga meminta peningkatan konsumsi dalam negeri. Hal itu dilakukan dengan cara peningkatan ekspor pasar tradisional mau pun membuka ekspor ke pasar baru.

Pasar tradisional seperti India, Pakistan, China dan Bangladesh perlu untuk dipelihara. Selain itu pasar ekspor CPO non tradisional seperti Timur Tengah dan Afrika.

Guna mendorong ekspor infrastruktur penunjang juga diperlukan. Oleh karena itu Gapki juga meminta agar pemerintah dari presiden terpilih nanti menggenjot infrastruktur.

"Perlu pengembangan infrastruktur ekspor kelapa sawit, terutama pelabuhan dan transportasi," terang Mukti.

Mukti juga meminta pemerintah melakukan sesuatu pada sisi produksi. Ia bilang presiden terpilih harus memastikan target peremajaan khususnya perkebunan rakyat dapat terlaksana sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi