Potensi Bisnis E-commerce Indonesia Bisa Sampai Triliun Rupiah, ini Pandangan Aloshop



MOMSMONEY.ID - Aloshop e-commerce enabler asal Indonesia membagikan pandangannya mengenai prospek di industri e-commerce dalam negeri yang terus meningkat. Sekedar informasi, e-commerce enabler adalah penyedia jasa yang memberikan solusi untuk penjualan produk di e-commerce. 

Antusiasme dan partisipasi masyarakat dalam melakukan transaksi digital terus meningkat. Bahkan, transaksi e-commerce di Indonesia secara nyata telah memberikan kontribusi terbesar bagi ekonomi digital Indonesia selama 5 tahun terakhir. Hal ini dilihat dari besarnya nilai transaksi yang semakin meningkat sejak tahun 2019 hingga di pertengahan tahun 2024 ini. Gubernur BI Perry Warjiyo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hingga Mendag Zulkifli Hasan juga meyakini proyeksi transaksi e-commerce akan terus naik di akhir tahun 2024 ini hingga di angka ratusan triliun rupiah.

Jessica Hendrawidjaja, Co-Founder & CIO (Chief Innovation Officer) Shipper dan Aloshop, turut menyampaikan pandangannya sebagai praktisi di industri logistik digital berdasarkan tren pertumbuhan transaksi e-commerce di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. “Melihat tren penjualan di platform e-commerce dari tahun ke tahun, jumlah transaksi di e-commerce dilihat terus meningkat, dan diprediksi juga bahwa transaksi ini bisa mencapai US$ 104 di tahun 2024," kata Jessica dalam keterangan tertulis. 


Dengan melihat hal tersebut, tidak heran jika e-commerce menjadi salah satu kontributor terbesar di ekonomi digital Indonesia. 

Sejak adanya peralihan tren penjualan ke platform online yang semakin bertumbuh sejak masa pandemi hingga kini, jumlah transaksi perdagangan digital atau e-commerce di Indonesia juga mengalami pertumbuhan secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai gambaran, BI mencatat realisasi transaksi perdagangan elektronik di Indonesia mencapai angka Rp 453,75 triliun sepanjang tahun 2023, meskipun lebih rendah dari pencapaian transaksi pada tahun 2022 sebesar Rp 476,3 triliun, tetapi secara volume transaksi pada 2023 tembus di 3,71 miliar, yang justru lebih meningkat dibandingkan dengan realisasi pada 2022 yang mencapai 3,49 miliar.

Merespon tren pertumbuhan transaksi e-commerce yang semakin membuka peluang yang menjanjikan sekaligus diiringi oleh berbagai tantangan-tantangannya kedepan, Aloshop hadir untuk mengakselerasi digitalisasi e-commerce sebagai e-commerce enabler yang terintegrasi secara komprehensif.

Jessica menyampaikan awal mula Aloshop hadir karena Jessica langsung mendengarkan keluh kesah dari mitranya di Shipper yang melayani kebutuhan logistik untuk beberapa brand ternama di Indonesia. “Ya, tren transaksi online memang semakin meningkat, berbagai platform e-commerce juga terus berinovasi dalam menyediakan beragam fitur terbaiknya kepada penjual seperti live streaming," kata Jessica. 

Kita lihat semua pemain e-commerce dan social commerce Indonesia seperti Shopee, TikTok, Tokopedia, dan Lazada terus berlomba-lomba untuk mengambil peran penting ini, fitur live streaming dimanfaatkan penuh oleh penjual untuk terus berinteraksi dengan pembeli secara real time, sebagai cara jitu untuk membangun kepercayaan masyarakat pada produk mereka sehingga tercapai target penjualan yang diharapkan. 

Jessica memandang tantangan antar brand pun semakin meningkat dalam membedakan produk mereka di pasar yang semakin kompetitif ini. Tidak hanya sampai disitu, kendala lain yang sering dikeluhkan juga termasuk hal-hal operasional seperti logistik, teknologi, dan perubahan regulasi dari masing-masing platform e-commerce yang terus berubah-ubah. Oleh karena itu, strategi pemasaran yang baik dalam mengedepankan brand value merupakan hal yang penting.  Dalam rangka menangkap peluang dari berbagai tantangan yang dihadapi pelaku usaha dan bisnis, Aloshop hadir sebagai end-to-end e-commerce enabler, dengan memfasilitasi beragam solusi mulai dari pemasaran sampai ke operasional logistiknya. Saat ini, Aloshop telah mengelola lebih dari 100 brand dari berbagai industri di Indonesia, yakni brand lokal dari skala UMKM hingga ke level enterprise. Langsung berdampingan dengan pelaku usaha juga pelaku bisnis hingga bermitra dengan perusahaan-perusahaan logistik unggulan Indonesia, Aloshop optimis Indonesia sangat berpeluang besar dalam mengakselerasi berbagai solusi bagi bisnis perdagangan digital ini. Bonus demografi tidak hanya menjadi bekal utama bagi Indonesia, tapi bisnis e-commerce Indonesia beserta pelaku usaha dan pelaku bisnisnya juga sangat mampu berdaya saing tinggi menjadi pelaku usaha dan bisnis kelas dunia. Hal ini jelas menjadi visi utama Aloshop untuk membuka akses seluas-luasnya kepada seluruh brand lokal dapat mendunia dengan terus berekspansi. Kawasan Asia Tenggara, merupakan target market pertama bagi Aloshop untuk memulai perjalanan ekspansinya. Aloshop pun merealisasikannya pada bulan Juli 2024 ini, dengan secara resmi membuka ekspansi Aloshop di Thailand, guna memfasilitasi brand lokal untuk memaksimalkan potensi ekspor ke negara gajah putih tersebut. “Harapannya, melihat geliat ekonomi digital Indonesia saat ini yang semakin pesat seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja online, didukung pula dengan adanya perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital dan akselerasi layanan digital banking yang turut berkontribusi penting pada sektor industri e-commerce hingga social commerce ini.

Untuk menciptakan inovasi dan menjalankan model bisnis yang komprehensif diperlukan standar pengaturan yang setara untuk para pelaku usaha dan bisnis agar tercipta ekosistem yang kolaboratif dan berkelanjutan. Kedepannya, Aloshop siap untuk berpartisipasi dan mendukung implementasi dari berbagai perkembangan industri perdagangan digital ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Danielisa Putriadita