JAKARTA. Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) mengatakan potensi bisnis lindung nilai (hedging) bank syariah di Indonesia masih cukup besar. Jika ditotal, Asbisindo memperkirakan nilai bisnis hedging bank syariah di Indonesia bisa mencapai ratusan miliar. Sebab, potensi hedging dari produk bisnis korporasi yang masih belum tergarap sangat besar. Sekretaris Jendral Asbisindo Achmad K. Permana mengatakan, selama ini, nasabah korporasi yang menginginkan produk hedging belum sepenuhnya bisa terlayani. Salah satu alasannya, masih terkendala aturan hedging yang belum keluar. Dengan adanya Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai hal ini, diharapkan produk hedging bank syariah, utamanya terkait dengan nasabah korporasi dan komersial bisa lebih beragam.
Potensi bisnis heding bank syariah masih besar
JAKARTA. Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) mengatakan potensi bisnis lindung nilai (hedging) bank syariah di Indonesia masih cukup besar. Jika ditotal, Asbisindo memperkirakan nilai bisnis hedging bank syariah di Indonesia bisa mencapai ratusan miliar. Sebab, potensi hedging dari produk bisnis korporasi yang masih belum tergarap sangat besar. Sekretaris Jendral Asbisindo Achmad K. Permana mengatakan, selama ini, nasabah korporasi yang menginginkan produk hedging belum sepenuhnya bisa terlayani. Salah satu alasannya, masih terkendala aturan hedging yang belum keluar. Dengan adanya Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai hal ini, diharapkan produk hedging bank syariah, utamanya terkait dengan nasabah korporasi dan komersial bisa lebih beragam.