Potensi ekspor produk Combiphar masih terbuka lebar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadi sponsor resmi gelaran Asian Games 2018, tampaknya menjadi peluang untuk produsen obat PT Combiphar untuk meningkatkan brand awareness-nya ke masyarakat. Khususnya di pasar obat internasional.

Presiden Direktur PT Combiphar, Michael Wanandi, mengatakan bahwa sebagai oficial pharmacy product di Asian Games, perseroan akan menggunakan ragam channel marketingnya untuk menyemarakkan kompetisi tersebut. "Kami sediakan tujuh produk kami untuk seluruh keperluan para kontingen di Asian Games," ujarnya, Selasa (24/7).

Apakah ada potensi memperlebar pasar ekspor bagi perseroan lewat peningkatan brand awareness ini? Michael tak mengelak potensi tersebut, apalagi sebelumnya perseroan sudah pernah menjajal pasar ekspor. "Untuk produk tetes mata kami sudah coba ekspor," sebutnya.


Sebelumnya perseroan sempat menginfokan bahwa produk tetes matanya dengan merek Insto, menggunakan nama merek yang berbeda, telah berekspansi menuju beberapa negara di Asia tenggara. Setidaknya ada di tiga negara yang ada di Asean yakni Singapura, Malaysia dan Filipina yang dijajal produk tersebut.

Meski dengan merek berbeda dengan pasar di Indonesia, namun perseroan menjamin seluruh produk tetes mata melalui induk Combiphar memproduksinya di pabrik di Indonesia. Adapun untuk segmen produk tetes mata, perseroan mengklaim mampu meraup pangsa pasar 50% di dalam negeri untuk brand Insto.

Adapun saat ini perseroan diketahui tengah mengembangkan ekspansi pabrik biosimilar. Combiphar berencana membangun pabrik biosimilar di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.

Sayangnya Michael masih enggan merinci soal bisnis dan ekspansi tersebut saat ini. "Nanti kalau ada kesempatan pasti adakan pertemuan khusus (untuk bahas bisnis) soal itu," tukasnya.

Sebelumnya dalam pemberitaan Kontan.co.id, target pembangunan memakan waktu 1,5 tahun hingga dua tahun dimana kalau tak meleset pabrik biosimilar akan beroperasi mulai 2019 nanti. Untuk memuluskan langkah, Combiphar setidaknya menyiapkan dana investasi hingga US$ 15 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .