Potensi gemuk kedai ayam gepuk



KONTAN.CO.ID - Usaha kuliner berbasis menu daging ayam masih populer bagi masyarakat. Mudah diolah dan banyak orang yang mengkonsumsi ayam membuat olahan ayam sangat potensial dalam sebuah bisnis. Apalagi, bahan baku daging ayam juga mudah ditemukan. Harganya juga cenderung stabil serta masih cukup terjangkau di banyak kalangan.  

Selain ayam krispi, kini menu ayam geprek maupun ayam gepuk juga begitu disukai. Dengan menyajikan sambal cukup pedas, kedua olahan ayam ini banyak dilirik oleh para pengusaha kuliner.

Meski persaingan sudah semakin ketat, mereka tetap optimistis untuk mengembangkan layar bisnisnya. Bahkan, kebanyakan, mereka juga menggunakan sistem kemitraan untuk mempercepat aksi ekspansi gerai.


Seperti Ayam Gepuk Bang Satria yang berdiri sejak 10 tahun lalu di Pemalang, Jawa Tengah. Ingin melebarkan sayap bisnisnya, usaha ayam rumahan ini membuka peluang kemitraan sejak awal tahun 2018.

"Seiring dengan itu kami membuka dua gerai milik pribadi sebagai gerai percontohan di kawasan Bekasi," kata Bellamy G, Franchise Manager Ayam Gepuk Bang Satria.

Meski masih baru, sudah ada dua mitra yang bergabung di Cengkareng dan BSD, Tangerang, Banten. Kini, keduanya sedang dalam tahap persiapan.

Tersedia delapan menu ayam gepuk yang bisa menjadi pilihan. Beberapa diantaranya, ayam gepuk, ayam bakar, ceker judes, dan dadar judes. Harganya mulai Rp 15.000-Rp 24.000.

Bellamy mengklaim, kelebihan produknya ada pada teknik memasak, sehingga dapat menciptakan rasa ayam yang khas serta racikan sambalnya tidak menggunakan penyedap rasa.

Ayam Gepuk Bang Satria menawarkan kemitraan dengan investasi Rp 45 juta. Fasilitas yang didapatkannya adalah perlengkapan masak, furnitur, bahan baku awal 30 ekor ayam, branding, dan pelatihan.

Untuk menjaga kualitas produk manajemen mewajibkan mitra untuk mengambil aneka bumbu dari pusat.

Berdasarkan perhitungan Bellamy, waktu balik modal mitra sekitar enam bulan. Dengan catatan, saban harinya dapat mencapai target penjualan sekitar Rp 2,5 juta. Setelah dikurangi biaya produksi dan operasional porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 25% dari total omzet per bulan.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.