Potensi hard Brexit berpeluang tekan kurs GBP



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan pondsterling diprediksi masih akan mendominasi pergerakan mata uang Negeri Ratu Elisabeth tersebut terhadap mata uang major. Di mana, sentimen perkembangan rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit masih menjadi perhatian utama pelaku pasar. 

Analis Monex Investindo Faisyal mengungkapkan, untuk pasangan EUR/GBP kedua mata uang tersebut cenderung sama-sama menguat. Mengutip Bloomberg pada perdagangan Jumat (27/12) pasangan kurs tercatat menguat 0,06% ke level 0,8544. 

Baca Juga: Mantan menteri keuangan Inggris sebut akan blokir Brexit tanpa kesepakatan


"Untuk Senin (30/12) pasangan kurs berpotensi turun didorong sentimen penguatan poundsterling," jelas Faisyal kepada Kontan.co.id Jumat (27/12). 

Menurutnya, awal pekan besok akan ada pernyataan terbaru dari Uni Eropa (UE) terkait perkembangan Brexit. Diperkirakan, Benua Biru bakal menentang sikap Inggris dan memberi ancaman terhadap Inggris dan berpotensi memicu terjadinya hard Brexit. 

Di sisi lain, belum ada sentimen kuat yang bakal menjadi penggerak kuat euro. Apalagi data ekonomi Benua Biru relatif kurang bagus, kalaupun terjadi penguatan akhir-akhir ini lebih dikarenakan faktor dollar AS yang tengah lesu hampir terhadap sebagian besar mata uang dunia. 

Secara teknikal, pasangan EUR/GBP masih di bawah moving average (MA)50, MA100 dan MA200. Untuk indikator MACD berada di level -0,000528, diikuti RSI yang berada di area 5,46, stochastic di 53,71 dengan indikasi turun. 

Baca Juga: Melambung lebih dari 1% sehari, euro berpotensi koreksi terhadap poundsterling

Untuk itu, pada perdagangan Senin, Faisyal merekomendasikan sell on rally hingga ada kepastian dari rencana Brexit. Adapun untuk level support pada Senin (30/12) yakni 0,8450 dan 0,8390. Sedangkan untuk level resistance 0,8590 dan 0,8650. 

Selanjutnya, untuk pasangan GBP/JPY diprediksi sulit untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (30/12). Mengutip Bloomberg pada perdagangan Jumat (27/12) pasangan kurs tercatat menguat sebanyak 0,49% ke level 143,14. 

Dominasi penguatan masih didukung harga poundsterling yang bullish dari sisi teknikal. Secara fundamental pasar juga masih menanti perkembangan Brexit.

Sayangnya, Faisyal meragukan penguatan bakal berlanjut di perdagangan awal pekan nanti, lantaran ada potensi terjadinya hard Brexit. Meskipun begitu, potensi kenaikan masih memungkinkan dari sisi teknikal.

Baca Juga: Ekonomi Inggris turun, kurs pondsterling melemah terhadap yen

Di sisi lain, belum ada sentimen kuat yang bakal menjadi penggerak Brexit, sehingga mata uang safe haven ini masih akan bergerak moderat. Di samping, pergerakan JPY masih menanti perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. 

"Kemungkinan sentimen Jepang belum ada isu baru, karena pergerakannya akan mempengaruhi safa haven atau tidak. Kalau Brexit kembali memanas, safe haven bakal naik dan GBP/JPY berpotensi turun," ujarnya.

Secara teknikal pasangan GBP/JPY masih di atas MA50, MA100 dan MA200. Untuk MACD berada di 0,2587, RSI di area 57,59, diikuti Stochastic yang berada di area 50,61. 

Adapun untuk perdagangan Senin (30/12) Faisyal merekomendasikan buy on deeps, dengan kisaran support 1,4240 dan 1,4130. Sementara untuk level resistance berada di kisara 1,4530 dan 1,4700. "Mungkin Senin harga bakal turun, tapi masih akan terbatas karena tertahan dengan teknikal yang berpotensi menguat," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .