KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan poundsterling di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) masih tertekan pada perdagangan hari ini. Meski pemerintah Inggris, Kamis (23/8), telah merilis pemberitahuan teknis seputar kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan (no-deal Brexit), poundsterling belum juga terangkat menembus level 1,2900 lagi. Mengutip Bloomberg, Kamis (23/8) pukul 18.10 WIB, pasangan GBPUSD berada di posisi 1,2896 atau melemah 0,12% dari posisi harga pada penutupan hari sebelumnya. Meski begitu, poundsterling masih menguat 1,15% terhadap dollar jika dihitung dalam sepekan. Pemerintah Inggris merilis kumpulan pemberitahuan teknis awal yang ditujukan bagi pelaku bisnis dan masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan. Beberapa poin yang disampaikan dalam skenario hard Brexit antara lain, akan adanya perubahan spesifik terhadap aturan pajak pertambahan nilai di Inggris, adanya kerangka kontrol subsidi berkelanjutan yang dibuat pemerintha Inggris, bank-bank Inggris di Uni Eropa menjadi default terhadap aturan-aturan negara anggota, warga negara Inggris di Uni Eropa berisiko kehilangan akses ke rekening bank Inggris, dan lainnya.
Potensi hard Brexit membayangi laju poundsterling di hadapan dollar AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan poundsterling di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) masih tertekan pada perdagangan hari ini. Meski pemerintah Inggris, Kamis (23/8), telah merilis pemberitahuan teknis seputar kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan (no-deal Brexit), poundsterling belum juga terangkat menembus level 1,2900 lagi. Mengutip Bloomberg, Kamis (23/8) pukul 18.10 WIB, pasangan GBPUSD berada di posisi 1,2896 atau melemah 0,12% dari posisi harga pada penutupan hari sebelumnya. Meski begitu, poundsterling masih menguat 1,15% terhadap dollar jika dihitung dalam sepekan. Pemerintah Inggris merilis kumpulan pemberitahuan teknis awal yang ditujukan bagi pelaku bisnis dan masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan. Beberapa poin yang disampaikan dalam skenario hard Brexit antara lain, akan adanya perubahan spesifik terhadap aturan pajak pertambahan nilai di Inggris, adanya kerangka kontrol subsidi berkelanjutan yang dibuat pemerintha Inggris, bank-bank Inggris di Uni Eropa menjadi default terhadap aturan-aturan negara anggota, warga negara Inggris di Uni Eropa berisiko kehilangan akses ke rekening bank Inggris, dan lainnya.