Potensi IHSG turun ke level 4.800 relatif besar



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali di tutup di bawah 4.900, yaitu di 4.871 pada perdagangan saham kemarin Rabu. Level 4.900 yang merupakan support jangka pendek telah di tembus (breaking down).

Kunci support selanjutnya berada di 4.826 yang merupakan titik terendah di tahun ini serta 4.800 akan menjadi support psikologis untuk jangka menengah. Potensi dan probabilitas penurunan IHSG menembus 4.800 relatif besar.

Apalagi dalam beberapa hari ke depan yang mulai memasuki pra liburan Hari Raya Idul Fitri. Pada saat itu volume perdagangan akan cenderung relatif rendah dan sepi. Para Investor dan trader akan mulai mengamankan posisinya menjelang liburan panjang dan cenderung akan memegang posisi cash.


Mengingat kondisi indeks regional yang masih dalam tren penurunan dengan volatilitas yang tinggi. Mandiri Sekuritas dalam Morning Notes-nya memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berada di 4.800 – 4.900.

Dalam analisis teknikal, major trend IHSG masih berada dalam kondisi bearish. Pola descending triangle dengan 4.900 menjadi support jangka pendek telah di tembus (breaking down). "Penembusan garis support ini telah mengkonfimasi IHSG akan kembali meneruskan tren penurunannya," tulis Mandiri Sekuritas.

Pelemahan IHSG mengikuti indeks bursa saham Amerika yang kembali mengalami penurunan yang tajam. Untuk yang kedua kalinya Indeks Dow Jones (DJIA) dan S&P 500  ditutup di bawah MA 200 D, namun NASDAQ masih cukup kuat jauh di atas MA 200 D.

Begitu pun juga dengan indeks bursa saham Asia yang kembali turun tajam dipicu dari penurunan indeks Shanghai dan Hang Seng. Indeks bursa saham Eropa relatif bervariasi setelah mengalami penurunan dalam beberapa hari sebelumnya. Itu menunjukkan secara teknikal, indeks bursa saham global berada dalam kondisi tren penurunan (bearish).

Oleh karena itu Mandiri Sekuritas menyarankan untuk trading jangka pendek (short term trading) dengan disiplin resiko yang tinggi (stop loss). Dimana persentase posisi cash lebih besar dari pada posisi pada ekuitas. Untuk investor konservatif dan jangka panjang, kami menyarankan untuk wait and see, hingga pasar kembali memasuki tren kenaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa