Potensi investor kripto di Indonesia bisa tersokong dari segmen unbanked



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak pandemi pertumbuhan investor aset kripto naik signifikan. Ke depan, potensi pertumbuhan investor kripto di Indonesia masih akan masif didukung masyarakat segmen unbanked

Teguh Kurniawan Harmanda Chief Operations Officer Tokocrypto mengatakan perkembangan pasar aset kripto di Indonesia memang pesat. Lihat saja, di akhir 2020 jumlah nasabah yang teregistrasi (registered member) di Tokocrypto mencapai angka 250.000. Sementara jumlah community member sebesar 20.000.

Hingga Jumat (16/4), jumlah registered member di Tokocrypto naik 70% menjadi 425.000 investor. Sementara, community member menjadi 250.000 member.


Teguh optimistis perkembangan pasar kripto di Indonesia masih akan melaju kencang. Katalis positif datang dari Indonesia yang memiliki populasi keempat tertinggi di dunia dan merupakan rumah bagi komunitas bagi berbagai aktivitas uang tunai dan offline

Baca Juga: Aset kripto makin populer, jumlah investor di Tokocrypto naik 70%

Laporan Google, Temasek, Bain & Company di Oktober 2019 mencatat terdapat 92 juta orang di Indonesia masuk dalam segmen unbanked, porsinya setara 50,83% dari total penduduk. Disusul sebanyak 42 juta orang atau 23,20% sudah masuk dalam segmen banked. Sedangkan, sebanyak 47 juta atawa 25,97% dalam segmen underbanked

Melihat data tersebut, Teguh mengatakan jumlah orang yang tidak memiliki rekening bank bisa berpotensi menjadi hal besar dalam mata uang digital, terutama blockchain. Penyebabnya, mata uang digital tidak selalu mengharuskan pengguna memiliki rekening bank. 

Teguh mencatat Indonesia saat ini memiliki 2 juta investor kripto yang terdaftar. Jumlah tersebut sama dengan jumlah investor di Bursa Efek Indonesia. "Dalam hal edukasi pelanggan, masih banyak ruang bagi investor untuk memahami blockchain," kata Teguh. 

Baca Juga: Minat aset kripto naik, investor Digitalexchange.id melesat 10 kali lipat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati