KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan rupiah masih berlanjut. Pekan ini, rupiah dihadapkan pada rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang akan dibahas dalam pertemuan Federal Open Market Comittee (FOMC) Kamis (22/3). Walau memiliki fundamental ekonomi yang masih ciamik, rupiah diprediksi tak mampu melawan keunggulan dollar AS jelang keputusan The Federal Reserve tersebut. Bahkan, analis PT Valbury Asia Futures Lukman Leong berpendapat, tidak tertutup kemungkinan rupiah bisa anjlok lebih dalam hingga Kamis mendatang. "Rupiah mungkin saja turun terus hingga ke level 13.800 hingga 13.900," ujarnya, kemarin. Selain faktor eksternal dari Negeri Paman Sam, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung tengah pekan ini juga berpotensi membebani laju rupiah. Soalnya, besar kemungkinan suku bunga 7-days repo rate bakal ditahan di level 4,25%,
Potensi kenaikan bunga The Fed menghantui rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan rupiah masih berlanjut. Pekan ini, rupiah dihadapkan pada rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang akan dibahas dalam pertemuan Federal Open Market Comittee (FOMC) Kamis (22/3). Walau memiliki fundamental ekonomi yang masih ciamik, rupiah diprediksi tak mampu melawan keunggulan dollar AS jelang keputusan The Federal Reserve tersebut. Bahkan, analis PT Valbury Asia Futures Lukman Leong berpendapat, tidak tertutup kemungkinan rupiah bisa anjlok lebih dalam hingga Kamis mendatang. "Rupiah mungkin saja turun terus hingga ke level 13.800 hingga 13.900," ujarnya, kemarin. Selain faktor eksternal dari Negeri Paman Sam, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung tengah pekan ini juga berpotensi membebani laju rupiah. Soalnya, besar kemungkinan suku bunga 7-days repo rate bakal ditahan di level 4,25%,