JAKARTA. Ini merupakan kabar buruk bagi pasar modal Indonesia. Tergerusnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (12/8) kemarin yang mencapai 33,9%, menimbulkan potensi kerugian yang tak sedikit. Jumlahnya bisa mencapai Rp 364 triliun. Asal tahu saja, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia hari ini (13/8) merosot 21,1% menjadi Rp 1.645 triliun. Coba bandingkan dengan kapitalisasi pasar tertinggi BEI pada 25 Februari 2008 lalu yang jumlahnya mencapai Rp 2.009 triliun.Sejumlah analis menilai, penurunan IHSG ini memang terjadi karena turunnya harga sejumlah komoditas terutama minyak dunia yang mencapai titik terendah. Pada minggu ini, harga minyak dunia berada dalam posisi stabil pada level US$ 113 per barel.Kepala Riset PT BNI Securities Norico Gaman mengungkapkan, turunnya harga komoditas cenderung melemahkan saham-saham komoditi dan diikuti saham-saham berbasis sumber daya alam lainnya. Misalnya saja, saham-saham perkebunan.
Potensi Kerugian Akibat Merosotnya IHSG Mencapai Rp 364 Triliun
JAKARTA. Ini merupakan kabar buruk bagi pasar modal Indonesia. Tergerusnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (12/8) kemarin yang mencapai 33,9%, menimbulkan potensi kerugian yang tak sedikit. Jumlahnya bisa mencapai Rp 364 triliun. Asal tahu saja, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia hari ini (13/8) merosot 21,1% menjadi Rp 1.645 triliun. Coba bandingkan dengan kapitalisasi pasar tertinggi BEI pada 25 Februari 2008 lalu yang jumlahnya mencapai Rp 2.009 triliun.Sejumlah analis menilai, penurunan IHSG ini memang terjadi karena turunnya harga sejumlah komoditas terutama minyak dunia yang mencapai titik terendah. Pada minggu ini, harga minyak dunia berada dalam posisi stabil pada level US$ 113 per barel.Kepala Riset PT BNI Securities Norico Gaman mengungkapkan, turunnya harga komoditas cenderung melemahkan saham-saham komoditi dan diikuti saham-saham berbasis sumber daya alam lainnya. Misalnya saja, saham-saham perkebunan.