JAKARTA. Pelaku industri multifinance harus lebih hati-hati menyalurkan kredit. Soalnya, kualitas pembiayaan khususnya di sektor konsumsi menurun pada awal tahun ini. Walhasil, potensi kredit macet meningkat. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, risiko pembiayaan macet atau non performing finance (NPF) di sektor konsumsi per Februari 2012 mencapai 1,86%. Jumlah itu lebih besar dibandingkan sebulan sebelumnya hanya 1,58%. Kualitas pembiayaan yang bakal macet (diragukan) juga naik, dari 1,11% menjadi 1,31%. Kusmandi, Direktur Utama Central Sentosa Finance (CSF) mengatakan, menurunnya kualitas pembiayaan karena faktor kebijakan uang muka atau down payment (DP) yang rendah. "Karena DP rendah, debitur bertambah," kata Kusmandi pada akhir pekan lalu. Semakin banyak debitur, potensi kredit macet pun meningkat.
Potensi kredit macet multifinance meningkat
JAKARTA. Pelaku industri multifinance harus lebih hati-hati menyalurkan kredit. Soalnya, kualitas pembiayaan khususnya di sektor konsumsi menurun pada awal tahun ini. Walhasil, potensi kredit macet meningkat. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, risiko pembiayaan macet atau non performing finance (NPF) di sektor konsumsi per Februari 2012 mencapai 1,86%. Jumlah itu lebih besar dibandingkan sebulan sebelumnya hanya 1,58%. Kualitas pembiayaan yang bakal macet (diragukan) juga naik, dari 1,11% menjadi 1,31%. Kusmandi, Direktur Utama Central Sentosa Finance (CSF) mengatakan, menurunnya kualitas pembiayaan karena faktor kebijakan uang muka atau down payment (DP) yang rendah. "Karena DP rendah, debitur bertambah," kata Kusmandi pada akhir pekan lalu. Semakin banyak debitur, potensi kredit macet pun meningkat.