KONTAN.CO.ID - DW. Washington, DC, pada Rabu (10/06) mendesak orang-orang yang telah berpartisipasi dalam protes menentang kebrutalan polisi dan rasisme sistematis di Amerika Serikat (AS) untuk dites COVID-19. Washington bersama pemerintah lokal lain, termasuk Boston, Dallas, dan negara bagian New York, meminta pengunjuk rasa untuk dites, setelah ribuan orang berkumpul di jalan-jalan AS di masa pandemi. Permintaan ini dikeluarkan karena AS menjadi negara dengan kasus positif COVID-19 tebanyak di dunia, yakni dengan lebih dari dua juta orang terinfeksi dan telah menyebabkan sedikitnya 115.000 kematian. "Jika Anda khawatir terpapar saat berada di kerumunan atau di salah satu aksi unjuk rasa, kami mendesak Anda untuk dites...antara tiga dan lima hari, tidak lebih cepat," ujar walikota Washington, Muriel Bowser.
Potensi Lonjakan Kasus, Pengunjuk Rasa AS Diminta Tes COVID-19
KONTAN.CO.ID - DW. Washington, DC, pada Rabu (10/06) mendesak orang-orang yang telah berpartisipasi dalam protes menentang kebrutalan polisi dan rasisme sistematis di Amerika Serikat (AS) untuk dites COVID-19. Washington bersama pemerintah lokal lain, termasuk Boston, Dallas, dan negara bagian New York, meminta pengunjuk rasa untuk dites, setelah ribuan orang berkumpul di jalan-jalan AS di masa pandemi. Permintaan ini dikeluarkan karena AS menjadi negara dengan kasus positif COVID-19 tebanyak di dunia, yakni dengan lebih dari dua juta orang terinfeksi dan telah menyebabkan sedikitnya 115.000 kematian. "Jika Anda khawatir terpapar saat berada di kerumunan atau di salah satu aksi unjuk rasa, kami mendesak Anda untuk dites...antara tiga dan lima hari, tidak lebih cepat," ujar walikota Washington, Muriel Bowser.