JAKARTA. Sukses PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menggarap nasabah pensiunan, menggoda PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) untuk menyeruput bisnis dengan pangsa pasar yang serupa. Tak tanggung-tanggung, BMRI memulai langkah awalnya dengan menjalin kerjasama dengan PT Taspen dan PT Pos. Kemudian, BMRI dan dua mitranya akan menjadikan Bank Sinar Harapan Bali, anak usaha BMRI, sebagai pelaksana bisnis pensiunan. Analis AAA Sekuritas, Adriana Indrajatri mengatakan, selain mudah ditiru, layanan bisnis pensiunan terbukti menguntungkan. BTPN misalnya. Dengan kontribusi kredit pensiunannya yang menyumbang lebih dari separuh komposisi kreditnya, BTPN bisa membukukan laba bersih diatas 30% per tahun. Indrajatri menambahkan, bisnis pensiunan memiliki risiko relatif rendah, tapi menawarkan bunga tinggi. "Menariknya, nasabah biasanya tidak terlalu sensitif. Asal bisa cicil, nasabah mengabaikan bunga tinggi," kata Indrajatri.
Potensi nasabah pensiunan tak pensiun
JAKARTA. Sukses PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menggarap nasabah pensiunan, menggoda PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) untuk menyeruput bisnis dengan pangsa pasar yang serupa. Tak tanggung-tanggung, BMRI memulai langkah awalnya dengan menjalin kerjasama dengan PT Taspen dan PT Pos. Kemudian, BMRI dan dua mitranya akan menjadikan Bank Sinar Harapan Bali, anak usaha BMRI, sebagai pelaksana bisnis pensiunan. Analis AAA Sekuritas, Adriana Indrajatri mengatakan, selain mudah ditiru, layanan bisnis pensiunan terbukti menguntungkan. BTPN misalnya. Dengan kontribusi kredit pensiunannya yang menyumbang lebih dari separuh komposisi kreditnya, BTPN bisa membukukan laba bersih diatas 30% per tahun. Indrajatri menambahkan, bisnis pensiunan memiliki risiko relatif rendah, tapi menawarkan bunga tinggi. "Menariknya, nasabah biasanya tidak terlalu sensitif. Asal bisa cicil, nasabah mengabaikan bunga tinggi," kata Indrajatri.