KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali mencuat. Sentimen negatif pun kembali menyelimuti pasar domestik. Potensi outflow atau keluarnya dana asing serta tekanan terhadap kurs rupiah semakin meningkat di tengah tensi perang dagang Akhir pekan lalu, investor asing mencatat penjualan pada pasar saham (net foreign sell) sebesar Rp 897,7 miliar. Sepanjang pekan, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira bahkan mencatat, net foreign sell pasar saham sepanjang pekan lalu mencapai Rp 3 triliun akibat sentimen perang dagang AS-China. Di pasar obligasi, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan, potensi kenaikan yield surat utang negara (SUN) AS alias US Treasury kembali mengancam. Pasalnya, di tengah perang dagang, besar kemungkinan China akan kembali meningkatkan stimulus fiskal untuk mencegah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam di tahun ini.
Potensi outflow dan tekanan rupiah meningkat di tengah tensi perang dagang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali mencuat. Sentimen negatif pun kembali menyelimuti pasar domestik. Potensi outflow atau keluarnya dana asing serta tekanan terhadap kurs rupiah semakin meningkat di tengah tensi perang dagang Akhir pekan lalu, investor asing mencatat penjualan pada pasar saham (net foreign sell) sebesar Rp 897,7 miliar. Sepanjang pekan, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira bahkan mencatat, net foreign sell pasar saham sepanjang pekan lalu mencapai Rp 3 triliun akibat sentimen perang dagang AS-China. Di pasar obligasi, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan, potensi kenaikan yield surat utang negara (SUN) AS alias US Treasury kembali mengancam. Pasalnya, di tengah perang dagang, besar kemungkinan China akan kembali meningkatkan stimulus fiskal untuk mencegah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam di tahun ini.