KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyakini industri fintech masih berpotensi untuk berkembang. Terlebih, adopsi fintech di Indonesia kurang dari 20% dan inklusi keuangan masyarakat masih perlu dibangun. Wakil Ketua Umum AFPI Sunu Widyatmoko menjelaskan, kehadiran fintech awalnya karena adanya credit gap, sehingga pemberian pinjaman untuk sektor yang tidak terlayani oleh lembaga keuangan konvensional berpeluang untuk di danai. Baca Juga: Amartha luncurkan layanan A Star, opsi pendanaan lebih rendah dengan tenor singkat
Potensi pengembangan industri fintech di Indonesia masih besar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyakini industri fintech masih berpotensi untuk berkembang. Terlebih, adopsi fintech di Indonesia kurang dari 20% dan inklusi keuangan masyarakat masih perlu dibangun. Wakil Ketua Umum AFPI Sunu Widyatmoko menjelaskan, kehadiran fintech awalnya karena adanya credit gap, sehingga pemberian pinjaman untuk sektor yang tidak terlayani oleh lembaga keuangan konvensional berpeluang untuk di danai. Baca Juga: Amartha luncurkan layanan A Star, opsi pendanaan lebih rendah dengan tenor singkat