Potensi penyerapan Sukri bisa Rp 12 triliun



JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan siap menerbitkan surat berharga syariah negara ritel atau sukuk ritel (sukri) pada awal Februari 2013. Pemerintah telah melakukan premarketing instrumen utang seri SR-005 itu sejak awal Januari.

Pengamat sukuk Imam M.S. memprediksi, penyerapan sukuk ritel kali ini mungkin sekitar Rp 12 triliun. Ini berdasarkan kemampuan para agen penjual yang telah memberikan proposal kepada pemerintah.

Penetapan kupon SR-005 akan dilakukan pada 7 Februari 2013. Adapun, masa penawaran akan dilakukan pada tanggal 8 - 22 Februari 2013. "Minat investor dalam tahap premarketing cukup baik. Instrumen ini masih akan menarik," ramal Imam M.S., Senin, (21/1).


Imam menduga kupon yang akan ditetapkan tidak akan  terlalu jauh dari SR 004 yang telah diterbitkan pada 2012, yakni sebesar 6,25%.

President Director Bond Research Institute Tumpal  Sihombing mengatakan, sukuk ritel dapat menjadi instrumen yang baik lantaran permintaannya selalu bisa terserap seperti obligasi negara ritel (ORI). 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro optimistis, prospek sukuk ritel akan bagus. Instrumen ini bisa menjadi alternatif bagi investor domestik yang berniat diversifikasi investasi di luar perbankan, namun belum mau mendulang risiko besar.

Optimistis terserap

Menjelang masa penawaran, para agen penjual telah  menyiapkan target penjualan dan lokasi penawaran. PT Sucorinvest Central Gani sebagai salah satu agen penjual sukuk ritel tahun ini menargetkan bisa menjual sekitar Rp 1 triliun. "Namun nanti tergantung penjatahan dari pemerintah," ujar Ratih D. Item, Presiden Direktur PT Sucorinvest Central Gani.

Sucorinvest akan melakukan penawaran di  Papua, Padang, dan Bandung. Menurut Ratih, sukuk ritel  masih menjadi pilihan investor karena instrumen ini relatif aman dan dijamin pemerintah.

Agen penjual lainnya PT Danareksa Sekuritas meyakini penjualan sukuk ritel tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu. "Keberhasilan penjualan sukuk ritel dipengaruhi oleh tingkat bunga yang diberikan," ujar Direktur  Utama PT Danareksa Sekuritas Marciano Herman.

Imam bilang, dengan kisaran kupon 6,25%, SR-005 masih cukup menarik karena masih di atas bunga deposito yang sekitar 5,5%.

Pada tahun lalu, penjualan SR-004 hanya menyerap dana Rp 13,61 triliun. Total nilai tersebut di bawah target komitmen penjual yang disanggupi sebesar Rp 19 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini