KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kawasan industri diperkirakan meningkat seiring ketegangan perang dagang. Berikut rekomendasi sejumlah analis:

1. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

Subang Smartpolitan diperkirakan menjadi pendorong kawasan industri SSIA, terutama setelah masuknya BYD yang membeli 108 hektar untuk fasilitas produksinya. Kawasan tersebut juga merupakan kawasan yang paling dekat dengan Pelabuhan Patimban yang diproyeksikan akan menjadi pelabuhan otomotif terbesar di Indonesia.

BPJS Kesehatan Torehkan Prestasi di Indonesia Technology Excellence Awards 2025

Rekomendasi: Buy

Target harga Rp 1.700

Sinarmas Sekuritas, Yosua Zisokhi

Baca Juga: Ini Langkah KIW Hadirkan Kawasan Industri Hijau dan Modern

2. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)

Diferensiasi DMAS terletak pada lokasinya di Cikarang, yang memenuhi tiga faktor penting dalam pemilihan lahan kawasan industri, yakni orientasi pasar produk, infrastruktur transportasi, dan ketersediaan tenaga kerja terampil. DMAS juga merupakan satu-satunya kawasan di Indonesia yang memiliki 15 penyedia data center tingkat IV, yang mencerminkan kematangan infrastruktur dan kemampuannya untuk menarik para pemain data center global.

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 190

Baca Juga: Bekasi Fajar (BEST) Targetkan Penjualan Lahan 20 Hektare pada 2025

BRI Danareksa Sekuritas, Ismail Fakhri Suweleh

3. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)

Dengan adanya trade war 2.0, permintaan kawasan industri diperkirakan akan meningkat. Hal tersebut diharapkan menjadi faktor pendorong kinerja BEST, yang diperkirakan mencapai target penjualan perseroan sebesar 20 hektar di tahun 2025. Ditambah rencana ekspansi lahan, tercermin dari laba tahun 2024 yang ditahan guna meningkatkan modal kerja, diharapkan mendorong kinerja ke depan.

Rekomendasi: Accumulate buy

Target harga Rp 105

Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji

Baca Juga: Optimalkan Kawasan Industri, BRI Teken Kerja Sama dengan HKI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News