Potensi pertumbuhan Ramayana belum bisa dua digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk pada tahun ini kembali akan dipengaruhi tingkat daya beli masyarakat. Hal itu tidak lepas dari faktor segmen pasar emiten berkode RALS tersebut yang menyasar masyarakat menengah ke bawah.

Analis Danareksa Sekuritas, Adeline Solaiman menyampaikan, ketika daya beli masyarakat melemah, hal itu akan berdampak besar pada masyarakat menengah ke bawah yang notabene tidak memiliki pendapatan berjumlah besar.

Kondisi yang berbeda terjadi pada masyarakat menengah ke atas. Kelompok masyarakat tersebut umumnya masih mampu melakukan konsumsi dalam jumlah besar, kendati kondisi ekonomi sedang tidak stabil dan terjadi penurunan daya beli.


Dari situ ia menilai, pertumbuhan pendapatan RALS cenderung sejalan dengan tingkat PDB Indonesia. “Potensi pertumbuhan pendapatan RALS belum bisa menyentuh level dua digit,” ujar Adeline, Rabu (14/3).

Ia berpendapat, salah satu risiko utama yang dihadapi RALS adalah realisasi kebijakan ekonomi pemerintah yang berkaitan dengan peningkatan daya beli masyarakat.

Analis Paramitra Alfa Sekuritas, William Siregar mengamini hal tersebut. Pada dasarnya, ia optimistis daya beli masyarakat akan meningkat seiring dengan potensi peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini.

Ditambah lagi, tahun ini terdapat beberapa ajang krusial seperti Piala Dunia, Asian Games, hingga Pilkada yang berpotensi menjadi katalis positif bagi peningkatan level konsumsi masyarakat. “Perputaran uang di masyarakat kelas menengah ke bawah seharusnya ikut meningkat sehingga menguntungkan bagi RALS,” katanya.

Baik Adeline dan William sama-sama merekomendasikan beli saham RALS. Adeline memasang target harga Rp 1.400 per saham, sementara William mematok target harga Rp 1.500 per saham.

Pada penutupan hari ini (14/3), harga saham RALS berada di level Rp 1.265.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini