Potensi PLTS terapung mencapai 3.000 MW



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung mencapai 3.000 MW.

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana, potensi ini meliputi danau dan waduk yang telah memiliki pengembangan PLTA di dalamnya.

"Kami sudah hitung sekitar 3.000 MW yang mirip dengan PLTS Cirata, artinya ada danau dan ada PLTA-nya," jelas Dadan, Kamis (14/1).

Baca Juga: Kementerian ESDM: Investasi sektor EBTKE capai US$ 1,36 miliar di 2020

Kendati demikian, menurut Dadan, sejatinya potensi pengembangan PLTS terapung bisa mencapai 20.000 MW namun sulit dilakukan pasalnya sebagian waduk dan danau belum dimanfaatkan untuk pengembangan PLTA.

Dadan menambahkan, pengembangan PLTS terapung yang dilakukan di waduk atau danau yang telah memiliki PLTA bertujuan untuk saling mengisi energi jika kondisi hujan atau sinar matahari dinilai kurang untuk mengisi daya PLTS.

Hal ini juga dinilai bakal memudahkan pengaturan listrik yang mudah oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Dadan menambahkan, strategi pengembangan PLTS terapung bakal didorong untuk masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sebelum 2025 mendatang.

Asal tahu saja, pengembangan PLTS terapung sebelumnya dilakukan di PLTSTerapung Cirata dengan kapasitas 145 MW.

Selanjutnya: Meleset dari target, bauran EBT di tahun 2020 baru capai 11,51%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat