KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerimaan cukai akhir tahun ini berpotensi shortfall. Sebab, hingga akhir November 2017, realisasinya masih jauh dari target. Jika shortfall terjadi maka tahun ini tiga tahun berturut-turut realisasi penerimaan cukai mencatat shortfall setelah sebelumnya selalu 100%. Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penerimaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rudy Rahmadi mengatakan, realisasi penerimaan cukai akhir November baru mencapai Rp 108,91 triliun. Angka itu baru mencapai 71,1% dari target yang dipatok dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 153,2 triliun. Capaian tersebut, terdiri dari penerimaan cukai hasil tembakau Rp 104,28 triliun, etil alkohol Rp 132,72 miliar, dan MMEA (minuman yang mengandung etil alkohol) Rp 4,65 triliun.
Potensi shortfall penerimaan cukai masih besar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerimaan cukai akhir tahun ini berpotensi shortfall. Sebab, hingga akhir November 2017, realisasinya masih jauh dari target. Jika shortfall terjadi maka tahun ini tiga tahun berturut-turut realisasi penerimaan cukai mencatat shortfall setelah sebelumnya selalu 100%. Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penerimaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rudy Rahmadi mengatakan, realisasi penerimaan cukai akhir November baru mencapai Rp 108,91 triliun. Angka itu baru mencapai 71,1% dari target yang dipatok dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 153,2 triliun. Capaian tersebut, terdiri dari penerimaan cukai hasil tembakau Rp 104,28 triliun, etil alkohol Rp 132,72 miliar, dan MMEA (minuman yang mengandung etil alkohol) Rp 4,65 triliun.