Potensi zakat di Indonesia capai Rp 217 triliun



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menggelar acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) tahun 2014. Aida S. Budiman, Direktur Eksekutif Departemen Internasional BI mengatakan, forum ini untuk mengenalkan dan mendekatkan masyarakat pada bentuk-bentuk kegiatan ekonomi dan produk keuangan syariah. 

Menurutnya, banyak masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim belum mengenal produk keuangan syariah, sehingga market share aset perbankan syariah masih kecil terhadap total aset perbankan di Indonesia. “Salah satunya, kami akan membentuk working group zakat pada forum ISEF ini,” kata Aida, Rabu (29/10).

Aida menyampaikan, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 217 triliun per tahun, atau sekitar 3,4% terhadap produk domestik bruto (PDB). Sementara, penyerapan zakat baru sekitar Rp 2,7 triliun per tahun. Lanjutnya, dana zakat sering kali habis untuk membeli sembako, padahal dapat digunakan untuk kebutuhan dana jangka panjang, seperti pendidikan.


Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, mengatakan, pada working group ini akan ada pembahasan standard operating procedure (SOP) penggunaan zakat bagi muztahiq. Misalnya, pemberian zakat untuk mendirikan sekolah atau rumah sakit dengan bebas biaya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan