Potensial bertumbuh, Mitsubishi perkuat pasar di area Timur



KONTAN.CO.ID -KENDARI. Pasar otomotif di Indonesia bagian Timur dipercaya memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan. Hal ini didorong oleh perkembangan ekonomi dan laju pembangunan infrastruktur di beberapa daerah.

Parameternya menurut Imam Choeru Cahya, Executive General Manager Sales & Marketing Division PT MMKSI tak lepas dari pertumbuhan ekonomi makro. "Kalau nasional saja masih kisaran 5%, di Indonesia Timur bisa sampai 7%," ujarnya saat pembukaan diler baru Mitsubishi, Senin (29/4).

Saat ini perusahaan mengakui bahwa kontribusi area tersebut bagi volume penjualan masih dibawah 10%. Namun MMKSI melihat potensi besar dan kesempatan yang baik untuk mulai menggarap dan mempenetrasi pasar yanh tengah bertumbuh ini.


Memang belum ada target khusus di wilayah tersebut, namun kata Imam, pihaknya optimistis ada kenaikan penjualan dan peningkatan pangsa pasar setiap tahunnya. Beberapa produk yang diminati di area Timur kebanyakan Sport Utility Vehicle (SUV) Pajero dan model 4x4 Triton.

"Kami terus lakukan studi di regional Timur ini. Meski kontribusi belum besar, namun diprediksi segmen small Multi Purpose Vehicle (MPV) bakal membesar," terang Imam. Untuk itulah MMKSI getol menambah diler disetiap tahun.

Seperti yang dilakukan saat ini, diler Mitsubishi untuk kendaraan penumpang plus niaga ringan bertambah menjadi 133 di Kendari, Sulawesi Tenggara. MMKSI masih memiliki target menggenapi 153 diler pada tahun fiskal 2019-2020.

"Tahun fiskal ini kami bakal buka di Jayapura. Lalu lakukan studi untuk buka diler di Kupang, Ambon dan Sorong. Kami terus pelajari lagi diler-diler kami agar bisa tingkatkan market kami di regional tersebut," tutur Imam.

Adapun mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di kuartal-I 2019 volume penjualan ritel Mitsubishi Motors alias mobil penumpang tercatat sebanyak 34.100 unit. Jumlah tersebut tercatat turun jika dibandingkan capaian diperiode yang sama tahun lalu 40.714 unit.

Mengenai penurunan tersebut, manajemen melihat ada beberapa faktor pendorong yang menyebabkan konsumen agak wait and see di awal tahun politik ini. Namun kata Imam, memasuki bulan puasa dan momen lebaran, manajemen meyakini bakal ada kenaikan permintaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu perusahaan terus mengusahakan percepatan penambahan diler di berbagai daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini